PKB Andalkan Kiai Kampung Menangkan Jokowi-JK
A
A
A
PEKALONGAN - Rombongan ziarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke makam Wali Songo terhenti di Gedung Aswaja, Kantor PCNU Pekalongan, Jawa Tengah, untuk bersilaturahim dengan para kiai.
Mewakili rombongan, Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri menegaskan, Gerakan Kyai Kampung menjadi andalan PKB dalam merebut kemenangan hingga 80 persen, untuk Jokowi-JK. Peranan para ulama itu hingga kini masih belum tergantikan.
"Sekali lagi, meski masih terasa lelah saat masa pemilihan legislatif, kami minta tolong pada para kiai untuk kembali membantu memenangkan Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli nanti," ujar Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri, dalam Silaturahim Kiai Kampung untuk Kemenangan Jokowi-JK, Senin (16/6/2014).
Hanif mengakui, kekuatan Kiai Kampung dan Laskar Santri Nusantara menjadi motor utama PKB untuk menyosialisasikan dukungannya terhadap Jokowi-JK, ke tengah lingkungan Nahdliyin.
"Bukalah mata dan pikiran kita, karena Jokowi asli NU-nya. Beliau adalah penganut Aswaja, amaliyahnya sama, suka ziarah kubur, dan salawatan," tegas Hanif.
Sekretaris Badan Pemenangan Jokowi-JK ini membeberkan, masih banyak lagi keseharian mantan Wali Kota Surakarta tersebut yang menguatkan citranya sebagai warga Nahdliyin. Misalnya, dia selalu menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW semasa berkantor di Balai Kota Solo.
Bahkan sang istri, Iriana pernah menjabat di struktural Fatayat NU Kota Surakarta. Untuk itu, PKB harus menjadikan Jokowi sebagai capres, karena Indonesia tidak butuh pemimpin yang hanya jago berorasi semata.
"Pemimpin bisa mauidhoh (berbicara), tapi tidak uswatun hasanah. Kita butuh pemimpin yang menginspirasi masyarakat, maka kita optimis dengan pemikiran yang direstui para ulama, targetnya 80 persen suara untuk kemenangan Jokowi-JK," tegasnya.
Sementara itu, KH Abdul Ghofur mewakili Dewan Syuro DPP PKB dengan lantang memantapkan pilihannya. "Saya akan merasa bersalah dengan NU, PKB, dan Nadhliyin kalau tidak mendukung Jokowi-JK yang sudah jelas NU, ini logika saya," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, selain mendengarkan masukan dari para kiai, DPP PKB berikhtiar membawa serombongan peziarah Wali Songo untuk mendoakan harapan tersebut agar tercapai.
Usai berdoa di Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, sampai Brebes, Jawa Tengah, mereka melanjutkan perjalanan ke Demak, Kudus, Pati sampai ke Surabaya, dan berakhir di makam Gus Dur, Jombang, Jawa Timur.
Mewakili rombongan, Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri menegaskan, Gerakan Kyai Kampung menjadi andalan PKB dalam merebut kemenangan hingga 80 persen, untuk Jokowi-JK. Peranan para ulama itu hingga kini masih belum tergantikan.
"Sekali lagi, meski masih terasa lelah saat masa pemilihan legislatif, kami minta tolong pada para kiai untuk kembali membantu memenangkan Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli nanti," ujar Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri, dalam Silaturahim Kiai Kampung untuk Kemenangan Jokowi-JK, Senin (16/6/2014).
Hanif mengakui, kekuatan Kiai Kampung dan Laskar Santri Nusantara menjadi motor utama PKB untuk menyosialisasikan dukungannya terhadap Jokowi-JK, ke tengah lingkungan Nahdliyin.
"Bukalah mata dan pikiran kita, karena Jokowi asli NU-nya. Beliau adalah penganut Aswaja, amaliyahnya sama, suka ziarah kubur, dan salawatan," tegas Hanif.
Sekretaris Badan Pemenangan Jokowi-JK ini membeberkan, masih banyak lagi keseharian mantan Wali Kota Surakarta tersebut yang menguatkan citranya sebagai warga Nahdliyin. Misalnya, dia selalu menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW semasa berkantor di Balai Kota Solo.
Bahkan sang istri, Iriana pernah menjabat di struktural Fatayat NU Kota Surakarta. Untuk itu, PKB harus menjadikan Jokowi sebagai capres, karena Indonesia tidak butuh pemimpin yang hanya jago berorasi semata.
"Pemimpin bisa mauidhoh (berbicara), tapi tidak uswatun hasanah. Kita butuh pemimpin yang menginspirasi masyarakat, maka kita optimis dengan pemikiran yang direstui para ulama, targetnya 80 persen suara untuk kemenangan Jokowi-JK," tegasnya.
Sementara itu, KH Abdul Ghofur mewakili Dewan Syuro DPP PKB dengan lantang memantapkan pilihannya. "Saya akan merasa bersalah dengan NU, PKB, dan Nadhliyin kalau tidak mendukung Jokowi-JK yang sudah jelas NU, ini logika saya," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, selain mendengarkan masukan dari para kiai, DPP PKB berikhtiar membawa serombongan peziarah Wali Songo untuk mendoakan harapan tersebut agar tercapai.
Usai berdoa di Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, sampai Brebes, Jawa Tengah, mereka melanjutkan perjalanan ke Demak, Kudus, Pati sampai ke Surabaya, dan berakhir di makam Gus Dur, Jombang, Jawa Timur.
(san)