Aneh Jokowi pertanyakan perolehan suara Demokrat
A
A
A
Sindonews.com – Petinggi Partai Demokrat bereaksi keras dengan pernyataan calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) yang merasa heran dengan perolehan suara Partai Demokrat.
Jokowi mempertanyakan suara Partai Demokrat yang melejit menjadi 10,91 persen suara berdasarkan hasil resmi yang ditetap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jumat 9 Mei tengah malam. Jumlah ini lebih banyak dari hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, yang hanya memperoleh 7 persen suara.
Keheranan Jokowi disampaikannya di Swiss-Bell Hotel Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu 10 Mei 2014.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai pernyayantaan Jokowi aneh. “Saya heran kenapa Jokowi baru pengin tahu, kenapa suara Demokrat jeblok,” katanya ketika dihubungi wartawan, Sabtu 10 Mei.
Menurut Max, jika Jokowi merasa heran dengan hasil rekapitulasi terakhir KPU, sebaiknya dia mempertanyakan hal tersebut ke KPU, bukan ‘cuap-cuap’ di media. “Kalau dia pengin tahu, yah harusnya dia tanyakan aja ke KPU dong. Kok aneh baru herannya sekarang. Dari dulu emang Demokrat ada di kisaran 10 persen,” tukasnya.
Pengamat politik Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim Ms juga merasa aneh dengan komentar Jokowi yang tiba-tiba ‘menyerang’ Demokrat dengan mengatakan perolehan suara partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini melejit.
“Salah besar jika Jokowi mengacu pada hasil quick count yang menyatakan perolehan suara Demokrat di angka 7 persen. Semua orang juga tahu, semua lembaga juga sudah merilis hasil quick count-nya bahwa suara Demokrat di kisaran 10 persen,” jelas Abdul Hakim.
Hakim menilai, jika memang menemukan kejanggalan, seharusnya Jokowi menindaklanjuti dengan melapor ke Bawaslu atau lembaga peradilan yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa pemilu.
Jokowi mempertanyakan suara Partai Demokrat yang melejit menjadi 10,91 persen suara berdasarkan hasil resmi yang ditetap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jumat 9 Mei tengah malam. Jumlah ini lebih banyak dari hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, yang hanya memperoleh 7 persen suara.
Keheranan Jokowi disampaikannya di Swiss-Bell Hotel Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu 10 Mei 2014.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai pernyayantaan Jokowi aneh. “Saya heran kenapa Jokowi baru pengin tahu, kenapa suara Demokrat jeblok,” katanya ketika dihubungi wartawan, Sabtu 10 Mei.
Menurut Max, jika Jokowi merasa heran dengan hasil rekapitulasi terakhir KPU, sebaiknya dia mempertanyakan hal tersebut ke KPU, bukan ‘cuap-cuap’ di media. “Kalau dia pengin tahu, yah harusnya dia tanyakan aja ke KPU dong. Kok aneh baru herannya sekarang. Dari dulu emang Demokrat ada di kisaran 10 persen,” tukasnya.
Pengamat politik Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim Ms juga merasa aneh dengan komentar Jokowi yang tiba-tiba ‘menyerang’ Demokrat dengan mengatakan perolehan suara partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini melejit.
“Salah besar jika Jokowi mengacu pada hasil quick count yang menyatakan perolehan suara Demokrat di angka 7 persen. Semua orang juga tahu, semua lembaga juga sudah merilis hasil quick count-nya bahwa suara Demokrat di kisaran 10 persen,” jelas Abdul Hakim.
Hakim menilai, jika memang menemukan kejanggalan, seharusnya Jokowi menindaklanjuti dengan melapor ke Bawaslu atau lembaga peradilan yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa pemilu.
(hyk)