Tukang ojek lolos jadi anggota dewan

Senin, 05 Mei 2014 - 14:11 WIB
Tukang ojek lolos jadi anggota dewan
Tukang ojek lolos jadi anggota dewan
A A A
Sindonews.com - Ternyata tidak semua caleg yang lolos menjadi anggota dewan, harus merogoh kocek besar untuk mengambil hati rakyat. Di Kota Manado, Sulawesi Utara, seorang tukang ojek dipastikan lolos menjadi anggota DPRD setempat, hanya bermodal Rp5 juta saja.

Nasib orang siapa yang tahu? Ungkapan itu terasa pas bagi Abdul Wahib Ibrahim, warga Kelurahan Sindulang Satu, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Meski berprofesi sebagai tukang ojek, Wahib (nama panggilan) berhasil mendapat satu kursi di DPRD Kota Manado. Dia meraih suara terbanyak, di Daerah Pemilihan (Dapil) Tuminting–Bunaken dari PAN.

Sebagai tukang ojek, Wahid mengaku mendapat penghasilan rata-rata Rp100-150 ribu per hari. Walau kedengarannya cukup lumayan, namun hal itu dirasakannya kurang untuk menghidupi empat orang anak, dan seorang istri. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhannya, istri Wahib, Junita Usulu terpaksa menjual kue.

Namun begitu, Wahib tidak berkecil hati. Bermodal buku tabungan senilai Rp5 juta, dia nekat maju mencalonkan diri dalam Pileg 9 April 2014. Niatnya untuk maju semakin kuat, setelah warga sekitar memberikan dukungan penuh kepadanya.

Bentuk dukungan warga kepada Wahib terlihat sangat nyata. Pribadinya yang dikenal baik oleh warga, membuat para pendukungnya rela menggalang dana untuk kampanye Wahib. Aksi galang dana pun terkumpul hingga Rp30 juta.

Di tengah masyarkat, Wahid dikenal cukup aktif dalam kegiatan keagamaan. Hal itu dia buktikan dengan menjadi Ketua Badan Takmil Masjid Darusalam.

Siapa sangka? Kehidupan Wahib yang sederhana dan niatnya yang tulus berbuah manis. Saat penghitungan suara selesai dilakukan, diketahui Wahib menjadi anggota DPRD Kota Manado, dengan raihan suara terbanyak, yakni 1.119 suara. Dengan begitu, dia sah menjadi anggota dewan.

Sekarang, setelah dilantik menjadi anggota dewan, Wahib tidak perlu bekerja keras siang malam di jalanan. Ruang kerjanya saat ini adalah kursi empuk, dengan meja bersih penuh berkas, dan ruangan dingin ber-AC.

Masyarakat berharap, kesederhanaan Wahib selama menjadi pengurus masjid dapat terus dilakukan, dan ditularkan lingkup yang lebih luas, hingga menimbulkan manfaat bagi masyakat Tuminting–Bunaken.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7563 seconds (0.1#10.140)