Ini kriteria figur capres parpol Islam menurut Almuzammil
A
A
A
Sindonews.com - Para partai politik (parpol) Islam bisa mengusung calon presiden dan wakil presiden dari kader parpol atau nonparpol. Langkah itu dilakukan jika parpol Islam jadi berkoalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
“Program utama capres dan cawapres koalisi partai Islam menurut saya tidak usah muluk-muluk, cukup berfokus pada 3 program utama yang diisyaratkan dalam Alquran, Surat Quraisy. Tiga pesan tersebut akan mudah diingat publik. Yakni. Keteladanan relijius, Ketahanan Pangan dan Keamanan Publik,” tutur Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan sejahtera (PKS) Almuzzamil Yusuf melalui siaran pers kepada Sindonews, Selasa 22 April 2014.
Program pertama tentang keteladanan relijius, kata Muzzammil, capres dan cawapres koalisi partai Islam harus orang yang mampu melaksanakan syiar minimal Islam kepada publik.
“Minimal capres/cawapres itu jelas salat 5 waktunya tepat waktu di masjid/musala berjamaah bersama para menteri-menterinya di sela-sela sidang kabinet. Itu adalah syiar minimal keseharian kepala negara di negara mayoritas Muslim. Sehingga rakyat akan meniru,” Kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Selain itu, kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini, akidah capres dan cawapres dari koalisi partai Islam harus bersih dan akhlak minimalnya tidak melakukan hal-hal tercela.
“Jika tiang agama kokoh, maka tiang negara akan kokoh. Insya Allah pemimpin negara yang seperti ini akan mendatangkan keberkahan bagi rakyatnya,” papar Muzammil.
Program kedua capres dan cawapres koalisi partai Islam, kata dia, adalah pembebasan masyarakat dari haus dan lapar melalui program ketahanan pangan.
"Dalam bahasa Alqurannya ath'amahum min ju'. Program ini kemudian bisa diperluas dengan pemenuhan 4 kebutuhan pokok lainnya: sandang, papan, pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Program ketiga, lanjut dia, memberikan jaminan Keamanankepada publik, melalui penghormatan hak asasi manusia (HAM) dan penegakan hukum dan keadilan.
“Maka capres koalisi partai Islam harus memiliki komitmen untuk melakukan reformasi dan penguatan TNI, Polri, dan aparatur penegak hukum lainnya,” tuturnya.
Rasa keamanan dan keadilan tersebut, menurut Muzzammil, akan mudah dihadirkan saat seleksi aparatur negara, sipil maupun militer, dilakukan secara jujur, transparan, berkualitas, dan tidak ada suap.
"Sehingga para aparatur negara yang melayani publik benar-benar putra-putri terbaik pelayan masyarakat. Nantinya sektor pelayanan publik akan prima dan menerapkan anti diskriminasi terhadap warganegara. Itulah ciri Islam yang merahmati semua golongan". Tuturnya.
Menurut Muzzammil, inilah tiga syarat dasar kelahiran masyarakat Madani yang ideal yang belum hadir dari lebih 15 tahun perjalanan reformasi."Tentu dari situ bisa dikembangkan berbagai program unggulan lainnya, sesuai RPJP yang sudah ada di undang-undang kita." Katanya.
Baik koalisi partai Islam murni atau kombinasi dengan partai nasionalis, imbuh Muzzammil, harus merealisisasikan 3 program tersebut. “Agar negara adil makmur dengan keridhaan Allah SWT yang kita cita-citakan sejak proklamasi terwujud,” katanya.
“Program utama capres dan cawapres koalisi partai Islam menurut saya tidak usah muluk-muluk, cukup berfokus pada 3 program utama yang diisyaratkan dalam Alquran, Surat Quraisy. Tiga pesan tersebut akan mudah diingat publik. Yakni. Keteladanan relijius, Ketahanan Pangan dan Keamanan Publik,” tutur Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan sejahtera (PKS) Almuzzamil Yusuf melalui siaran pers kepada Sindonews, Selasa 22 April 2014.
Program pertama tentang keteladanan relijius, kata Muzzammil, capres dan cawapres koalisi partai Islam harus orang yang mampu melaksanakan syiar minimal Islam kepada publik.
“Minimal capres/cawapres itu jelas salat 5 waktunya tepat waktu di masjid/musala berjamaah bersama para menteri-menterinya di sela-sela sidang kabinet. Itu adalah syiar minimal keseharian kepala negara di negara mayoritas Muslim. Sehingga rakyat akan meniru,” Kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Selain itu, kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini, akidah capres dan cawapres dari koalisi partai Islam harus bersih dan akhlak minimalnya tidak melakukan hal-hal tercela.
“Jika tiang agama kokoh, maka tiang negara akan kokoh. Insya Allah pemimpin negara yang seperti ini akan mendatangkan keberkahan bagi rakyatnya,” papar Muzammil.
Program kedua capres dan cawapres koalisi partai Islam, kata dia, adalah pembebasan masyarakat dari haus dan lapar melalui program ketahanan pangan.
"Dalam bahasa Alqurannya ath'amahum min ju'. Program ini kemudian bisa diperluas dengan pemenuhan 4 kebutuhan pokok lainnya: sandang, papan, pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Program ketiga, lanjut dia, memberikan jaminan Keamanankepada publik, melalui penghormatan hak asasi manusia (HAM) dan penegakan hukum dan keadilan.
“Maka capres koalisi partai Islam harus memiliki komitmen untuk melakukan reformasi dan penguatan TNI, Polri, dan aparatur penegak hukum lainnya,” tuturnya.
Rasa keamanan dan keadilan tersebut, menurut Muzzammil, akan mudah dihadirkan saat seleksi aparatur negara, sipil maupun militer, dilakukan secara jujur, transparan, berkualitas, dan tidak ada suap.
"Sehingga para aparatur negara yang melayani publik benar-benar putra-putri terbaik pelayan masyarakat. Nantinya sektor pelayanan publik akan prima dan menerapkan anti diskriminasi terhadap warganegara. Itulah ciri Islam yang merahmati semua golongan". Tuturnya.
Menurut Muzzammil, inilah tiga syarat dasar kelahiran masyarakat Madani yang ideal yang belum hadir dari lebih 15 tahun perjalanan reformasi."Tentu dari situ bisa dikembangkan berbagai program unggulan lainnya, sesuai RPJP yang sudah ada di undang-undang kita." Katanya.
Baik koalisi partai Islam murni atau kombinasi dengan partai nasionalis, imbuh Muzzammil, harus merealisisasikan 3 program tersebut. “Agar negara adil makmur dengan keridhaan Allah SWT yang kita cita-citakan sejak proklamasi terwujud,” katanya.
(dam)