Geruduk PPP, massa minta rapimnas dibubarkan
A
A
A
Sindonews.com - Massa yang mengatasnamakan kader PPP tiba-tiba mendatangi kantor DPP PPP. Massa meminta rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar para pimpinan DPP dan DPW dibubarkan.
Massa beralasan, Rapimnas PPP yang digelar di kantor DPP itu tidak boleh digelar lantaran tidak dihadiri oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Massa menduga ada pihak tertentu yang berusaha memecah belah soliditas kader partai belambang Kakbah ini.
"Ada oknum yang coba memecah belah kader PPP terutama kader PPP yang sudah dipecat atau dinonaktifkan, tidak sepatutnya pimpin rapat," kata Mustakim Dahlan selaku kordinator di kantor PPP, Jakarta, Sabtu 19 April malam.
Puluhan orang tersebut datang menggunakan sepeda motor sekira pukul 23.15 WIB dan langsung masuk menuju ke lantai 3 Gedung DPP PPP, tempat rapimnas digelar. Sejumlah polisi sempat memasuki ruangan rapimnas untuk mengantisipasi terjadi tindakan yang tidak diinginkan.
Tak lama kemudian sekitar pukul 23.36 puluhan orang tersebut kembali turun dan bertahan di halaman kantor PPP. Sambil berteriak, kader PPP itu mengaku loyal terhadap partai yang dipimpin oleh Suryadharma Ali itu.
"Kami bukan masa bayaran, kami bukan preman," teriak salah satu pria.
Pantauan Sindonews di lokasi, sampai jam 01:00 WIB lebih, massa tetap bertahan di depan Gedung PPP. Sementara puluhan polisi tetap berjaga-jaga mengamankan lokasi.
Massa beralasan, Rapimnas PPP yang digelar di kantor DPP itu tidak boleh digelar lantaran tidak dihadiri oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Massa menduga ada pihak tertentu yang berusaha memecah belah soliditas kader partai belambang Kakbah ini.
"Ada oknum yang coba memecah belah kader PPP terutama kader PPP yang sudah dipecat atau dinonaktifkan, tidak sepatutnya pimpin rapat," kata Mustakim Dahlan selaku kordinator di kantor PPP, Jakarta, Sabtu 19 April malam.
Puluhan orang tersebut datang menggunakan sepeda motor sekira pukul 23.15 WIB dan langsung masuk menuju ke lantai 3 Gedung DPP PPP, tempat rapimnas digelar. Sejumlah polisi sempat memasuki ruangan rapimnas untuk mengantisipasi terjadi tindakan yang tidak diinginkan.
Tak lama kemudian sekitar pukul 23.36 puluhan orang tersebut kembali turun dan bertahan di halaman kantor PPP. Sambil berteriak, kader PPP itu mengaku loyal terhadap partai yang dipimpin oleh Suryadharma Ali itu.
"Kami bukan masa bayaran, kami bukan preman," teriak salah satu pria.
Pantauan Sindonews di lokasi, sampai jam 01:00 WIB lebih, massa tetap bertahan di depan Gedung PPP. Sementara puluhan polisi tetap berjaga-jaga mengamankan lokasi.
(hyk)