Kursi Demokrat di DPRD Pasuruan terancam lenyap

Selasa, 15 April 2014 - 17:21 WIB
Kursi Demokrat di DPRD Pasuruan terancam lenyap
Kursi Demokrat di DPRD Pasuruan terancam lenyap
A A A
Sindonews.com - Melorotnya citra Partai Demokrat (PD) berimbas hingga di Kota Pasuruan. Tiga kursi PD di parlemen hasil perolehan Pemilu 2009 lalu, terjun bebas dan terancam hilang pada perhitungan pileg kali ini. Dari empat daerah pemilihan (dapil), tak satupun kursi yang didapatkan PD.

Nasib serupa juga dialami PD Kabupaten Pasuruan. Jatah kursi wakil ketua DPRD hasil pemilu 2009 terancam melayang dan digantikan partai lain.

Partai yang berhasil menempatkan kadernya sebagai wakil bupati Pasuruan ini masih lebih beruntung. Meski merasakan dampak memburuknya citra partai, PD masih bisa menempatkan enam wakilnya di parlemen.

Ketua DPC PD Kota Pasuruan, Dendy Kukuh, mengakui jika perolehan suara partainya mengalami penurunan tajam. Penurunan ini sebenarnya sudah diantisipasi sejak awal dengan mengintensifkan kampanye yang langsung menyentuh dan berinteraksi dengan masyarakat.

"Seluruh jajaran partai sudah bekerja maksimal. Kalau hasilnya seperti itu, karena memang sudah menjadi pilihan rakyat. Kami akan melakukan evaluasi untuk menjadi bahan perbaikan di masa mendatang," kata Dendy Kukuh.

Meski demikian, pihaknya masih optimis bisa mendapatkan kursi parlemen. Dari sejumlah hasil hitung cepat yang memposisikan jebloknya PD, belum bisa dijadikan dasar untuk menetapkan perolehan hasil pileg.

"Kami masih menunggu perhitungan final di KPU. Insya Allah kami masih bisa mendapatkan satu kursi di parlemen," tandas Dendy Kukuh.

Sementara itu, Ketua DPC PD Kabupaten Pasuruan, Evi Zainal Abidin, juga mengakui partai mengalami penurunan perolehan suara. Dari delapan kursi di parlemen yang dimiliki saat ini, dua kursi di antaranya bakal direbut partai lain.

"Kami belum bisa melakukan perhitungan secara pasti. Karena di beberapa TPS, formulir C1 belum diserahkan ketua KPPS kepada saksi. Setelah pengurus partai turun lapangan, formulir tersebut baru diberikan. Kami sudah laporkan kasus seperti ini ke Panwaslu," kata Evi Zainal.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6600 seconds (0.1#10.140)