Rekapitulasi penghitungan suara di Polman ricuh
A
A
A
Sindonews.com - Rekapitulasi penghitungan perolehan suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, berlangsung ricuh.
Kericuhan terjadi, karena sejumlah saksi Partai Demokrat protes pada Panitia Pemilihan Kecematan (PPK), lantaran suara salah satu calon anggota legislatif (caleg) berkurang.
Akibat dari peristiwa ini, penghitungan untuk sementara dihentikan. Saksi partai politik (parpol) yang mengikuti proses penghitungan perolehan suara tidak terima dengan hasil pleno C1 yang berbeda dengan hasil
penghitungan di tingkat tempat pemungutan suara (TPS), Senin (14/4/2014).
Saksi partai juga menilai adanya indikasi kecurangan, di mana kertas C1 hasil penghitungan di TPS tidak ditutup dengan lakban. Sejumlah saksi dan salah satu caleg Partai demokrat marah dan berusaha menghentikan jalannya rekapitulasi.
Saksi Partai Demokrat bahkan meminta pada penyelengara pemilu kecamatan, untuk membuka kotak surat suara dan melakukan penghitungan ulang. Keberatan saksi partai ini lantaran jumlah perolehan suara caleg Partai Demokrat untuk DPR berkurang, sedangkan salah satu caleg lainnya bertambah.
Kericuhan terjadi, karena sejumlah saksi Partai Demokrat protes pada Panitia Pemilihan Kecematan (PPK), lantaran suara salah satu calon anggota legislatif (caleg) berkurang.
Akibat dari peristiwa ini, penghitungan untuk sementara dihentikan. Saksi partai politik (parpol) yang mengikuti proses penghitungan perolehan suara tidak terima dengan hasil pleno C1 yang berbeda dengan hasil
penghitungan di tingkat tempat pemungutan suara (TPS), Senin (14/4/2014).
Saksi partai juga menilai adanya indikasi kecurangan, di mana kertas C1 hasil penghitungan di TPS tidak ditutup dengan lakban. Sejumlah saksi dan salah satu caleg Partai demokrat marah dan berusaha menghentikan jalannya rekapitulasi.
Saksi Partai Demokrat bahkan meminta pada penyelengara pemilu kecamatan, untuk membuka kotak surat suara dan melakukan penghitungan ulang. Keberatan saksi partai ini lantaran jumlah perolehan suara caleg Partai Demokrat untuk DPR berkurang, sedangkan salah satu caleg lainnya bertambah.
(maf)