Tanpa tokoh pemersatu, koalisi parpol Islam sulit terbentuk
A
A
A
Sindonews.com - Situasi politik saat ini memungkinkan munculnya poros tengah jilid 2. Potensi koalisi ini muncul karena perolehan suara partai politik berideologi Islam cukup signifikan.
Kendati begitu, tidak mudah untuk menyatukan parpol-parpol Islam dalam sebuah koalisi. "Karena tidak ada tokoh pemersatu dan tokoh populer, kira akhirnya parpol Islam akan jalan sendiri-sendiri," kata Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2014).
Menurut dia, peluang bersatunya parpol Islam kian tipis menyusul muncul kabar adanya parpol Islam yang akan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Poros tengah itu untuk memenuhi persyaratan cukup, tapi untuk memenangkan pilpres itu sulit," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengmat Politik Universitas Mercu Buaa Heri Budianto menilai saat ini merupakan momentum tepat para partai Islam membentuk koalisi poros tengah jilid 2.
"Ini momentun koalisi ideologis parpol Islam terbuka lebar," ujar Pengamat politik Universitas Mercu Buana, Heri Budianto melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (10/4/2014).
Berdasarkan hasil quick count perolehan suara Pemilu 2014 dari Indonesia Research Centre (IRC) dan Koran Sindo, total suara parpol Islam mencapai 34 persen. Partai Kebangkitan Bangsa (9,51 persen), Partai Keadilan Sejahtera (7,11 persen), Partai Amanat Nasional (7,06 persen), Partai Persatuan Pembangunan (6,81 persen), Partai Bulan Bintang (1,61 persen).
Kendati begitu, tidak mudah untuk menyatukan parpol-parpol Islam dalam sebuah koalisi. "Karena tidak ada tokoh pemersatu dan tokoh populer, kira akhirnya parpol Islam akan jalan sendiri-sendiri," kata Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2014).
Menurut dia, peluang bersatunya parpol Islam kian tipis menyusul muncul kabar adanya parpol Islam yang akan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Poros tengah itu untuk memenuhi persyaratan cukup, tapi untuk memenangkan pilpres itu sulit," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengmat Politik Universitas Mercu Buaa Heri Budianto menilai saat ini merupakan momentum tepat para partai Islam membentuk koalisi poros tengah jilid 2.
"Ini momentun koalisi ideologis parpol Islam terbuka lebar," ujar Pengamat politik Universitas Mercu Buana, Heri Budianto melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (10/4/2014).
Berdasarkan hasil quick count perolehan suara Pemilu 2014 dari Indonesia Research Centre (IRC) dan Koran Sindo, total suara parpol Islam mencapai 34 persen. Partai Kebangkitan Bangsa (9,51 persen), Partai Keadilan Sejahtera (7,11 persen), Partai Amanat Nasional (7,06 persen), Partai Persatuan Pembangunan (6,81 persen), Partai Bulan Bintang (1,61 persen).
(dam)