Jokowi effect pepesan kosong, partai Islam naik
A
A
A
Sindonews.com - Prediksi sejumlah para lembaga survei mengenai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal kebanjiran suara karena Jokowi Effect ternyata bagai pepesan kosong.
Terbukti, dalam hasil hitung cepat (quick count) pemilu legislatif (pileg), perolehan suara PDIP tidak tembus angka 20 persen.
"PDIP hanya mampu meraih suara 19 persen, selaras dengan perkiraan hasil survei sebelum Jokowi resmi dideklarasikan menjadi Capres PDIP," ujar dosen psikologi Universitas Indonesia (UI), Dewi HaroenDewi dalam keterangan persnya, Kamis, 10 April 2014.
Dia menilai, partai berbasis Islam justru dalam pileg ini mengalami peningkatan perolehan suara cukup signifikan. Padahal, para lembaga survei sebelumnya memprediksi partai berbasis Islam akan tenggelam oleh ketokohan Joko Widodo (Jokowi). "Kondisi ini membuat banyak orang surprise," tukasnya.
Pakar personal branding ini juga menyinggung beberapa kelemahan mantan Wali Kota Solo itu. Diantaranya, Jokowi dianggap tidak memiliki sikap tegas terhadap apapun, seperti antikorupsi, serta konsep ekonominya yang tidak jelas menyangkut kemakmuran rakyat.
"Bisa jadi mereka sama sekali tidak mempelajari bagaimana Jokowi berhasil dalam Pemilukada DKI. Mereka merasa di atas angin, karena menganggap Jokowi media darling serta terbuai dengan hasil survei," paparnya.
Terbukti, dalam hasil hitung cepat (quick count) pemilu legislatif (pileg), perolehan suara PDIP tidak tembus angka 20 persen.
"PDIP hanya mampu meraih suara 19 persen, selaras dengan perkiraan hasil survei sebelum Jokowi resmi dideklarasikan menjadi Capres PDIP," ujar dosen psikologi Universitas Indonesia (UI), Dewi HaroenDewi dalam keterangan persnya, Kamis, 10 April 2014.
Dia menilai, partai berbasis Islam justru dalam pileg ini mengalami peningkatan perolehan suara cukup signifikan. Padahal, para lembaga survei sebelumnya memprediksi partai berbasis Islam akan tenggelam oleh ketokohan Joko Widodo (Jokowi). "Kondisi ini membuat banyak orang surprise," tukasnya.
Pakar personal branding ini juga menyinggung beberapa kelemahan mantan Wali Kota Solo itu. Diantaranya, Jokowi dianggap tidak memiliki sikap tegas terhadap apapun, seperti antikorupsi, serta konsep ekonominya yang tidak jelas menyangkut kemakmuran rakyat.
"Bisa jadi mereka sama sekali tidak mempelajari bagaimana Jokowi berhasil dalam Pemilukada DKI. Mereka merasa di atas angin, karena menganggap Jokowi media darling serta terbuai dengan hasil survei," paparnya.
(kur)