Pemilu susulan menuai pro & kontra politikus di daerah
A
A
A
Sindonews.com - Rencana KPU menggelar pemilu susulan akibat banyaknya surat suara tertukar menuai pro dan kontra di kalangan politisi.
PDIP sebagai partai pemenang Pemilu hasil {Quick Count} menganggap Pemilu ini berpeluang untuk menambah suara terutama di tingkat lokal.
Ketua DPD PDIP Jawa Timur Sirmadji mengatakan, pemilu susulan ini bakal menguntungkan PDIP. Karena secara nasional, partai berlambang moncong putih ini sudah bertengger hasil hitung cepat.
"Masyarakat tentu sudah tahu hasil hitung cepat pileg. Pemenangnya adalah PDIP. Tentu masyarakat pemilih tadinya tidak memilih PDIP akan berubah memilih PDIP supaya pilpresnya juga dimenangkan oleh PDIP," kata Sirmadji, Jumat (11/4/2014).
Menurutnya, pemilu susulan ini memang disebabkan karena ada surat suara yang tertukar baik antar dapil maupun antar kabupaten kota di Jawa Timur. Karena ini adalah amanah undang-undang maka harus dilakukan.
Untuk Jawa Timur berdasarkan data KPU ada 82 TPS yang akan menggelar pemilu susulan itu. "Tapi kami yakin pemilu susulan ini menguntungkan bagi PDIP," ujarnya.
Terpisah, Partai Golkar sebaliknya menganggap pemilu susulan ini sangat merugikan. Ia beranggapan pemilih Golkar akan memilih partai lain. "Kasus kesalahan surat ini adalah murni kesalahan KPU selaku penyelenggara. Kami menolak adanya pemilu susulan itu," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim Freddy Poernomo.
Penolakkan itu disampaikan partai berlambang pohon beringin ini akan mengirim surat tertulis kepada KPU dan Bawaslu. Dengan catatan pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan DPD Partai Golkar Jatim dan DPP Partai Golkar.
"Untuk Golkar Bojonegoro sudah memastikan menolak pemilu ulang ini karena bukan solusi terbaik untuk demokrasi," tandas Plt Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro ini.
PDIP sebagai partai pemenang Pemilu hasil {Quick Count} menganggap Pemilu ini berpeluang untuk menambah suara terutama di tingkat lokal.
Ketua DPD PDIP Jawa Timur Sirmadji mengatakan, pemilu susulan ini bakal menguntungkan PDIP. Karena secara nasional, partai berlambang moncong putih ini sudah bertengger hasil hitung cepat.
"Masyarakat tentu sudah tahu hasil hitung cepat pileg. Pemenangnya adalah PDIP. Tentu masyarakat pemilih tadinya tidak memilih PDIP akan berubah memilih PDIP supaya pilpresnya juga dimenangkan oleh PDIP," kata Sirmadji, Jumat (11/4/2014).
Menurutnya, pemilu susulan ini memang disebabkan karena ada surat suara yang tertukar baik antar dapil maupun antar kabupaten kota di Jawa Timur. Karena ini adalah amanah undang-undang maka harus dilakukan.
Untuk Jawa Timur berdasarkan data KPU ada 82 TPS yang akan menggelar pemilu susulan itu. "Tapi kami yakin pemilu susulan ini menguntungkan bagi PDIP," ujarnya.
Terpisah, Partai Golkar sebaliknya menganggap pemilu susulan ini sangat merugikan. Ia beranggapan pemilih Golkar akan memilih partai lain. "Kasus kesalahan surat ini adalah murni kesalahan KPU selaku penyelenggara. Kami menolak adanya pemilu susulan itu," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim Freddy Poernomo.
Penolakkan itu disampaikan partai berlambang pohon beringin ini akan mengirim surat tertulis kepada KPU dan Bawaslu. Dengan catatan pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan DPD Partai Golkar Jatim dan DPP Partai Golkar.
"Untuk Golkar Bojonegoro sudah memastikan menolak pemilu ulang ini karena bukan solusi terbaik untuk demokrasi," tandas Plt Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro ini.
(lns)