Ribuan pasien rumah sakit di DIY tak nyoblos
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengawas Pemilu DIY mensinyalir ada lebih dari 1.000 pasien yang berada di Rumah Sakit gagal mencoblos, hari ini. Hal itu dikarenakan tidak ada TPS di RS, baik milik pemerintah maupun milik swasta.
Komisioner Bawaslu Pusat, Endang Wihdatiningsih mengatakan ada 400 pasien di RSUP Dr Sarjito yang seharusnya bisa mencoblos. Namun, jumlah itu hanya 5 pasien yang bisa melakukan pencoblosan di TPS terdekat.
"Itu yang mengantar ke TPS terdekat justru dari pihak RS. Itu baru di RS Sarjito, belum lagi di RS lain yang ada di Yogyakarta," kata Endang dalam keterangan pers kantor Bawaslu DIY, Rabu (9/4/2014).
Senada disampaikan Ketua Bawaslu DIY Muh. Najib yang mensinyalir angka golput di DIY cukup tinggi, khususnya bagi pasien. Meski pasien memiliki formulir untuk menggunakan hak pilihnya, tapi tidak mencoblos karena tidak ada petugas TPS yang mendatanginya.
"Peraturannya petugas TPS yang mendatangi RS, tapi yang kita temukan tadi di RS Sarjito tidak ada TPS terdekat yang mendatangi RS," jelasnya.
Komisioner Bawaslu Pusat, Endang Wihdatiningsih mengatakan ada 400 pasien di RSUP Dr Sarjito yang seharusnya bisa mencoblos. Namun, jumlah itu hanya 5 pasien yang bisa melakukan pencoblosan di TPS terdekat.
"Itu yang mengantar ke TPS terdekat justru dari pihak RS. Itu baru di RS Sarjito, belum lagi di RS lain yang ada di Yogyakarta," kata Endang dalam keterangan pers kantor Bawaslu DIY, Rabu (9/4/2014).
Senada disampaikan Ketua Bawaslu DIY Muh. Najib yang mensinyalir angka golput di DIY cukup tinggi, khususnya bagi pasien. Meski pasien memiliki formulir untuk menggunakan hak pilihnya, tapi tidak mencoblos karena tidak ada petugas TPS yang mendatanginya.
"Peraturannya petugas TPS yang mendatangi RS, tapi yang kita temukan tadi di RS Sarjito tidak ada TPS terdekat yang mendatangi RS," jelasnya.
(lns)