Eks Wagub Papua akui transfer uang ke Akil
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem tidak membantah pernah mentransfer uang kepada Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
Kendati demikian Alex membantah pemberian itu terkait sengketa pemilukada. Alex mengaku telah berteman dengan Akil ketika sama-sama duduk sebagai anggota Fraksi Golkar di DPR.
Permintaan uang itu berawal saat Alex menanyakan beberapa sengketa pilkada di Papua. Menurut dia, sebagai pimpinan merasa berkewajiban mengecek supaya tidak terjadi kekosongan pemimpinan.
"Ada 29 kota, begitu selesai (pemilukada) berujung di MK, karena Pak Akil teman dekat, saya cek penyelesaiannya, sebagai wakil Gubernur saya ngecek pilkada yang berujung di MK," kata Alex saat bersaksi untuk Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Menurut dia, saat itu Akil memintanya untuk sabar. Di akhir pembicaraan, kata Alex, Akil sempat mengeluh kehabisan pulsa Alex langsung merespons dengan meminta nomor rekening. Dia juga mengakui mentransfer uang. "Wagub pulsa habis kata Akil, sudah kasih rekening nanti saya kirim," kata Alex.
Alex menjelaskan, pernah mengirim uang dua kali masing sebanyak 25 juta rupiah. Lantas Jaksa mencecar Alex kenapa dikirim uang, sementara Akil minta pulsa.
"Masak wagub kirim pulsa kirim uang karena hubungan pershabatan, lucu kalau wagub kirim pulsa, (kirim uang) 25 juta 2 kali," tegasnya.
Tak berhenti disitu, Alex kembali mengirim uang dua kali masing-masing 25 juta dan 50 juta. Menurut dia, uang ditransfer melalui ATM.
Kendati begitu, dia membantah transfer uang itu terkait dengan pilkada. Meskipun tidak membantah pernah bertanya soal sengketa pemilukada di MK.
Seperti diketahui, Akil diduga menerima gratifikasi di beberapa sengketa pemilukada, salah satunya pemilukada di Papua.
Kendati demikian Alex membantah pemberian itu terkait sengketa pemilukada. Alex mengaku telah berteman dengan Akil ketika sama-sama duduk sebagai anggota Fraksi Golkar di DPR.
Permintaan uang itu berawal saat Alex menanyakan beberapa sengketa pilkada di Papua. Menurut dia, sebagai pimpinan merasa berkewajiban mengecek supaya tidak terjadi kekosongan pemimpinan.
"Ada 29 kota, begitu selesai (pemilukada) berujung di MK, karena Pak Akil teman dekat, saya cek penyelesaiannya, sebagai wakil Gubernur saya ngecek pilkada yang berujung di MK," kata Alex saat bersaksi untuk Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Menurut dia, saat itu Akil memintanya untuk sabar. Di akhir pembicaraan, kata Alex, Akil sempat mengeluh kehabisan pulsa Alex langsung merespons dengan meminta nomor rekening. Dia juga mengakui mentransfer uang. "Wagub pulsa habis kata Akil, sudah kasih rekening nanti saya kirim," kata Alex.
Alex menjelaskan, pernah mengirim uang dua kali masing sebanyak 25 juta rupiah. Lantas Jaksa mencecar Alex kenapa dikirim uang, sementara Akil minta pulsa.
"Masak wagub kirim pulsa kirim uang karena hubungan pershabatan, lucu kalau wagub kirim pulsa, (kirim uang) 25 juta 2 kali," tegasnya.
Tak berhenti disitu, Alex kembali mengirim uang dua kali masing-masing 25 juta dan 50 juta. Menurut dia, uang ditransfer melalui ATM.
Kendati begitu, dia membantah transfer uang itu terkait dengan pilkada. Meskipun tidak membantah pernah bertanya soal sengketa pemilukada di MK.
Seperti diketahui, Akil diduga menerima gratifikasi di beberapa sengketa pemilukada, salah satunya pemilukada di Papua.
(dam)