Kader PDIP hebat bukan cuma Jokowi
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) banyak diunggulkan oleh berbagai lembaga survei. Namun Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) memiliki penilaian sendiri untuk menentukan calon presiden 2014 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Hasto Kristianto menegaskan, banyak kader potensial yang ada di PDIP. Sehingga fokus partai tidak melulu soal Jokowi seorang.
"Kita enggak bisa mengandalkan pada orang per orang. PDIP memperbaiki diri terus menerus. Sehingga kita mengumpulkan pemimpin yang hebat-hebat. Kepemimpinan yang disiapkan PDIP tak berhenti pada figur presiden atau wakil presiden," ungkap Hasto usai diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).
Menurut Hasto, krisis kepemimpinan tengah diwariskan Orde Baru. Maka itu, pihaknya tengah mempersiapkan suksesi kepemimpinan yang betul-betul diharapkan masyarakat.
Oleh karena itu, PDIP tidak ingin menciptakan kepemimpinan mendatang dengan cara instan. Kata dia, yang dipersiapkan partainya adalah seorang yang memiliki visi kebangsaan yang merakyat.
"Sehingga tidak ada lagi menteri yang baru menjabat dua tahun, langsung jadi capres. Kan pengalaman 2003 seperti itu," sindirnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Hasto Kristianto menegaskan, banyak kader potensial yang ada di PDIP. Sehingga fokus partai tidak melulu soal Jokowi seorang.
"Kita enggak bisa mengandalkan pada orang per orang. PDIP memperbaiki diri terus menerus. Sehingga kita mengumpulkan pemimpin yang hebat-hebat. Kepemimpinan yang disiapkan PDIP tak berhenti pada figur presiden atau wakil presiden," ungkap Hasto usai diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).
Menurut Hasto, krisis kepemimpinan tengah diwariskan Orde Baru. Maka itu, pihaknya tengah mempersiapkan suksesi kepemimpinan yang betul-betul diharapkan masyarakat.
Oleh karena itu, PDIP tidak ingin menciptakan kepemimpinan mendatang dengan cara instan. Kata dia, yang dipersiapkan partainya adalah seorang yang memiliki visi kebangsaan yang merakyat.
"Sehingga tidak ada lagi menteri yang baru menjabat dua tahun, langsung jadi capres. Kan pengalaman 2003 seperti itu," sindirnya.
(hyk)