Sang ayah sempat tentang niat Usman masuk militer

Jum'at, 14 Februari 2014 - 08:02 WIB
Sang ayah sempat tentang...
Sang ayah sempat tentang niat Usman masuk militer
A A A
Sindonews.com - Niat Janatin alias Usman untuk masuk dunia militer, tak semulus yang diharapkannya. Keinginannya tersebut sempat mendapat pertentangan dari orangtuanya, khususnya sang ayah, Haji Muhammad Ali.

Orangtuanya mempunyai pandangan lain, dari pada mengizinkan Usman masuk militer. Mereka menghendaki Usman melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Haji Muhammad Ali merasa cukup, karena ketiga anaknya sudah menjadi ABRI. Sedangkan Usman biarlah mencari pekerjaan yang lain.

"Namun karena kemauan keras, Usman berusaha mendapatkan restu ibunya. Akhirnya Janatin mendapat restu dari orangtuanya untuk masuk militer," seperti dikutip Sindonews dari buku Usman dan Harun Prajurit Setia yang diterbitkan TNI Angkatan Laut (AL), Jumat (14/2/2014).

Usman pada tahun 1962 mulai mengikuti pendidikan militer di Malang, yang dilaksanakan oleh Korps Komando Angkatan Laut. Pendidikan ini dilaksanakan guna pengisian personel yang dibutuhkan dalam menghadapi Trikora.

Karena itulah membuka Sekolah Calon Tamtama (Secatamko). Lamanya pendidikan enam bulan dan Usman termasuk siswa angkatan 10. Setiap siswa selesai melakukan pendidikan, pelatihan amphibi dan perang hutan.

"Berkat pendidikan dan latihan yang diperoleh selama memasuki militer, Usman tubuhnya menjadi tegap, kekar, pikirannya tambah jernih. Yang lebih penting ia terbina dalam disiplin tinggi, taat dan patuh kepada perintah atasannya."

Nama Usman mencuat setelah protes Pemerintah Singapura terhadap pemberian nama kapal perang milik TNI AL, KRI Usman Harun. Pemerintah Singapura menilai nama Usman dan Harun merupakan dua tokoh yang kontroversial dan menggemparkan negeri tersebut.

Sedangkan Indonesia menilai, dua nama tersebut merupakan pemuda yang mampu memberikan semangat dengan aksi heroiknya, pada masa perjuangan Dwikora. Saat itu Usman dan Harun bisa menjadi figur sentral untuk menegakkan kehormatan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9611 seconds (0.1#10.140)