Partai Islam gagal terjemahkan ideologi

Jum'at, 07 Februari 2014 - 06:34 WIB
Partai Islam gagal terjemahkan...
Partai Islam gagal terjemahkan ideologi
A A A
Sindonews.com - Pemilu 2014 akan berlangsung tak sampai tiga bulan lagi. Partai politik (parpol) berbasis Islam dan nasionalis-sekuler tengah disibukkan mempersiapkan calon yang akan diusung pada Pilpres 2014.

Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Ahmad Taufan Damanik mengatakan, partai berbasis Islam akan menghadapi masalah besar dewasa ini. Dua masalah itu dinilai bisa menghambat laju parpol Islam dalam pemilu nanti.

"Mereka di satu sisi dituntut publik berbeda dari yang lain, baik ideologi mau pun moralitas/perilaku politiknya. Namun, ternyata mereka tak berhasil menampilkan faktor pembeda tersebut," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (7/2/2014).

Secara ideologis, lanjut dia, parpol Islam belum berhasil menerjemahkan ideologi pembangunan Islam ke dalam praktik pembangunan di Indonesia. Beberapa dimensi parpol Islam lainnya pun tak berhasil dijabarkan ke dalam praktik politik yang real.

"Misalnya, parpol Islam mengatakan berbeda dengan pembangunan berideologi modernitas, dan sebaliknya berbasis 'ruhiyah', orientasi 'mardatillah' atau mencari keridhoan Allah," tuturnya.

Menurutnya, hanya PKS yang berhasil menyusun buku tebal berjudul 'Platform Kebijakan Pembangunan ala PKS'. Namun, lanjut dia, kalau ditelusuri tak banyak berbeda dengan ideologi pembangunan modernitas atau paham pertumbuhan ekonomi.

"Asas-asas Islam gamang diterjemahkan ke dalam konsep yang lebih terukur. Ini berbeda dengan partai Islam di Turki, yang sukses menerjemahkan Islam ke dalam konsep pembangunan dan dapat dilihat secara nyata dari kebangkitan ekonomi Turki sepuluh tahun terakhir di bawah pemerintahan Partai Islam Turki," pungkasnya.

Baca berita:
Partai Islam diprediksi hanya peroleh 25 persen
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)