Yusril tak setuju pemilu serentak 2019

Selasa, 21 Januari 2014 - 20:45 WIB
Yusril tak setuju pemilu...
Yusril tak setuju pemilu serentak 2019
A A A
Sindonews.com - Pernyataan beberapa politikus senayan yang berharap agar pemilu serentak dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang, ditanggapi Calon Presiden dari Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

Seperti diketahui, Yusril merupakan pemohon dari pengujian sejumlah pasal Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terhadap UUD 1945 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam permohonannya, Yusril meminta Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dilaksanakan serentak, serta dihapuskannya ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).

"Caranya bagaimana? Saya balik tanya," kata Yusril saat ditanya jika permohonannya dikabulkan MK, kemudian Pemilu serentak dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang.

"Apa MK itu dalam putus perkara bicara tanggal-tanggal, tahun-tahun? MK itu memutus apabila undang-undang bertentangan dengan konstitusi. Dia batalkan," tutur Yusril di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014).

Dia menjelaskan, jika UU Pilpres yang dimohonkannya pada akhirnya dikabulkan MK, mesti segera dijalankan putusannya tanpa harus menunggu 2019.

"MK itu putusannya berlaku seketika sejak diucapkan. Kalau MK menyatakan kalau UU Pilpres bertentangan dengan UUD 45, diputuskan hari ini, hari itu berlakunya," tutur pakar hukum tata negara ini.

"Kalau suatu undang-undang bertentangan dengan konstitusi, tidak ada istilah oh tahun ini, tahun depan, tahun 2019. Jika demikian, jadi selama lima tahun itu kita membiarkan pelanggaran konstitusi. Enggak ada dalam sejarahnya seperti itu," kata Ketua Dewan Syuro PBB ini.

Baca berita:
PKB: Pemilu serentak 2019 saja
(kri)
Berita Terkait
Kawal Pilpres Berintegritas,...
Kawal Pilpres Berintegritas, MK Sebaiknya Tunda Sidang Uji Materi UU Pemilu
Tegas! Ganjar Bakal...
Tegas! Ganjar Bakal Revisi UU Cipta Kerja jika Menang Pilpres 2024
Prabowo-Gibran Menang...
Prabowo-Gibran Menang Pilpres, Ketua Umum Relawan Betawi RPG Singgung UU DKJ
Tegaskan Presiden Punya...
Tegaskan Presiden Punya Hak Berkampanye, Jokowi: Jangan Ditarik ke Mana-mana
Dorong Revisi UU Pemilu,...
Dorong Revisi UU Pemilu, PKS Tidak Ingin Ada Politik Identitas di Pilpres
Profil Almas, Penggugat...
Profil Almas, Penggugat UU Pemilu yang Buka Jalan Gibran Maju di Pilpres 2024
Berita Terkini
Wacana Kirim Anak Nakal...
Wacana Kirim Anak Nakal ke Barak Militer Jadi Kebijakan Nasional, JPPI: Ciptakan Generasi Patuh Buta
42 menit yang lalu
Siapa Jenderal Agus...
Siapa Jenderal Agus Subiyanto? Panglima TNI yang Disorot karena Anulir Mutasi 7 Perwira Tinggi
1 jam yang lalu
Polemik Pembinaan Siswa...
Polemik Pembinaan Siswa di Barak, Komisi X DPR: Harus Dikawal Agar Tetap Edukatif
1 jam yang lalu
Dedi Mulyadi Bina Siswa...
Dedi Mulyadi Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institute: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
2 jam yang lalu
Penyidik KPK Rossa Purbo...
Penyidik KPK Rossa Purbo Sebut Hasto Talangi Rp400 Juta PAW Harun Masiku
2 jam yang lalu
Revitalisasi Paradigma...
Revitalisasi Paradigma Trilogi Kerukunan untuk Kebutuhan Umat Saat ini
2 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved