PDIP bantah Harjono kerap sowan ke Megawati

Rabu, 22 Januari 2014 - 07:06 WIB
PDIP bantah Harjono...
PDIP bantah Harjono kerap sowan ke Megawati
A A A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah tudingan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang menyebut Hakim Konstitusi, Harjono kerap sowan ke kediaman Megawati Soekarnoputri.

"Tidak benar, tidak pernah sowan sama Ibu Megawati," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Selasa (21/1/2014).

Dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan, Harjono bukan kader partai berlogo kepala banteng dengan moncong putih tersebut. "Pak Harjono bukan kader PDIP," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menanggapi tudingan yang menyebutkan Pengujian Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (UU Pilpres) yang diajukannya dianggap tidak etis. Lantaran, Ketua MK Hamdan Zoelva saat ini merupakan bekas kadernya.

Dia pun meminta, semua pihak bersikap adil menyoroti persoalan uji materil yang diajukannya tersebut. Sebab, menurut dia, tak hanya Hamdan Zoelva, Hakim Konstitusi Harjono dan Patrialis Akbar juga mantan anggota partai politik (Parpol).

"Oke, kalau gitu enggak etis juga adanya Harjono dan Patrialis Akbar di sini (MK). Harjono siapa yang tidak tahu, Harjono PDIP. Dia sering sowan ke rumah Mega (Ketua Umum PDIP). Saya tahu kok," ujar Yusril di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa 21 Januari 2014.

Begitu juga, kata dia, Hakim Konstitusi Patrialis Akbar. Patrialis, kata dia, merupakan mantan kader Partai Amanat Nasional (PAN).

"Siapa yang tidak tahu Patrialis bukan PAN. Harjono dan Patrialis itu tidak setuju Undang-undang ini (UU 42 tahun 2008) dibatalkan. Kalau mereka mengikuti arahan dari PDIP dan PAN, kalau Anda katakan Hamdan tidak etis, apa etisnya Harjono dan Patrialis," kata pakar hukum tata negara ini.

Maka dari itu, menurut dia, jika Hamdan Zoelva diminta keluar dari MK, Harjono dan Patrialis Akbar juga harus melakukan hal yang serupa. "Kalau Hamdan harus keluar, Harjono dan Patrialis harus juga keluar dari majelis," pungkasnya.

Baca berita:
Yusril sebut Harjono titipan PDIP di MK
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8111 seconds (0.1#10.140)