Ini pesan perjuangan Anas untuk PPI

Jum'at, 17 Januari 2014 - 17:15 WIB
Ini pesan perjuangan Anas untuk PPI
Ini pesan perjuangan Anas untuk PPI
A A A
Sindonews.com - Setelah sepekan ditahan, Anas Urbaningrum mengirimkan pesan melalui selembar surat kepada rekan-rekannya di Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Anas juga bercerita mengenai kabarnya selama mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Alhamdulillah, kondisi saya sehat dan tidak kurang apa pun juga. Yang berkurang adalah kebebasan ruang, dan kebebasan lain. Meski dalam kondisi kesempitan, tidak dianggap sebagai suatu hal yang serius," tutur Anas yang dibacakan oleh salah satu Fungsionaris PPI dalam peluncuran bukunya berjudul "Janji Kebangsaan Kita" di Rumah Pergerakan PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2014).

Kata Anas, tidak ada yang berkurang pada keyakinan dan optimismenya pada masa depan yang lebih baik. "Saat saya mundur dari Partai Demokrat, itu halaman terakhir di Partai Demokrat yang saya cintai. Tapi itu bukan halaman akhir bagi negara ini, masih ada halaman berikutnya," ujar dia.

Menurutnya, salah satu hal yang harus terus dilakukan dengan menggali, menghidupkan dan mengembangkan semangat pergerakan Indonesia yang lebih baik. Ini merupakan kesepakatan bersama ketika PPI didirikan.

"PPI sebagai cara untuk terus mencintai, berkontribusi, bekerja, dan beramal untuk Indonesia," ucap mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Tak lupa Anas berpesan kepada rekan-rekannya di PPI terus menjaga motivasi, idealisme untuk memajukan pergerakan. Untuk terus menjaga terus soliditas, kekompakan, rasa saling percaya, rasa saling menolong di antara aktivis perubahan.

Selain itu, terus menjaga sikap dengan menghindari permusuhan dan kebencian. Sebab, sikap kritis harus jauh lebih dikedepankan daripada kebencian.

"Teruskan konsolidasi dengan teman-teman di daerah agar pemikiran dan gagasan bisa tersebar luas. Lanjutkan tradisi memajukan tindakan, amal pikiran bagi masyarakat yang dibutuhkan," tegasnya.

Ia menilai, apa yang telah dirawat bersama akan jadi bibit yang sehat dan menyehatkan Indonesia. Tanpa perlu memikirkan siapa yang menikmatinya, ibarat petani yang tak peduli siapa yang menikmati berasnya.

"Yakinlah pula, bahwa kita mendapat amanat, nikmat, dalam merintis bayi kecil bernama PPI. Ini tanggung jawab bersama agar kelak jadi manusia dewasa yang kaya akan amal. Terus bergerak," pungkasnya.

Baca berita:
Meski dipenjara, Anas tak akan lempar handuk
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7059 seconds (0.1#10.140)