Pernyataan Anas dinilai kontra produktif
A
A
A
Sindonews.com - Banyak kalangan menilai kasus Anas Urbaningrum memberi kontribusi yang cukup besar menjadikan Partai Demokrat semakin terpuruk. Apalagi, setelah muncul dugaan ada intervensi politik penguasa di balik kasus ini.
Pandangan sebaliknya justru dilontarkan oleh Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan. Ditahannya mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut dinilai tak terlalu memberikan efek yang besar bagi bagi partai berlambang bintang segitiga ini jelang Pemilu 2014.
"Saya pikir enggak pengaruh karena pernyataan Anas tak berubah sejak jadi tersangka," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (16/1/2014).
Pasalnya, lembaran-lembaran baru yang ditunggu publik tak juga muncul. Bahkan, justru muncul pernyataan yang mengesankan upaya politisasi hukum.
"Menarik masalah hukum (KPK) ke arah politik seperti tercermin dalam pernyataan Anas justru menjadi kontra produktif. Anas dianggap melawan KPK yang sedang mendapatkan tempat positif di tengah masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, usai diperiksa dan harus ditahan oleh KPK, Anas menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak di antaranya untuk Ketua KPK Abraham Samad dan presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anas menuturkan, penahanannya punya makna tersendiri bagi dirinya dan SBY. Bahkan, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini tak sungkan menyebut penahanan dirinya sebagai kado tahun baru 2014 dari SBY.
"Mudah-mudahan ini punya arti dan punya makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014," kata Anas sebelum menjalani penahanan belum lama ini.
Baca berita:
Anas bukan penyebab pamor Demokrat meredup
Pandangan sebaliknya justru dilontarkan oleh Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan. Ditahannya mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut dinilai tak terlalu memberikan efek yang besar bagi bagi partai berlambang bintang segitiga ini jelang Pemilu 2014.
"Saya pikir enggak pengaruh karena pernyataan Anas tak berubah sejak jadi tersangka," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (16/1/2014).
Pasalnya, lembaran-lembaran baru yang ditunggu publik tak juga muncul. Bahkan, justru muncul pernyataan yang mengesankan upaya politisasi hukum.
"Menarik masalah hukum (KPK) ke arah politik seperti tercermin dalam pernyataan Anas justru menjadi kontra produktif. Anas dianggap melawan KPK yang sedang mendapatkan tempat positif di tengah masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, usai diperiksa dan harus ditahan oleh KPK, Anas menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak di antaranya untuk Ketua KPK Abraham Samad dan presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anas menuturkan, penahanannya punya makna tersendiri bagi dirinya dan SBY. Bahkan, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini tak sungkan menyebut penahanan dirinya sebagai kado tahun baru 2014 dari SBY.
"Mudah-mudahan ini punya arti dan punya makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014," kata Anas sebelum menjalani penahanan belum lama ini.
Baca berita:
Anas bukan penyebab pamor Demokrat meredup
(kri)