Strategi PKS hadapi Pemilu 2014
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang 2013, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai politik (parpol) yang sering diberitakan negatif, khususnya persoalan hukum. Hal tersebut berdasarkan survei yang dirilis Pol-Tracking Institute.
Kendati demikian, PKS optimis persoalan tersebut tak berdampak negatif saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, pihaknya menyadari, partainya tak memiliki waktu panjang untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan dari pemberitaan miring tersebut.
Ketua Komisi I ini menjelaskan, PKS telah konsolidasi kepada setiap kader sejak partainya dilanda persoalan hukum yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
"Kami punya waktu tiga bulan, itu untuk menanjak naik, punya resource (sumber daya), mesin dan kader tetap terjaga dan konsolidasi," kata Mahfudz di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2014).
Dengan waktu singkat itu, Mahfudz menegaskan, partainya punya kiat khusus, agar suara mereka tetap terjaga. "(Strateginya) cara bertempur jarak dekat, orang-orang bertempur jarak pendek dengan belati, pisau dapur. Strategi perang (jelang pemilu) jarak pendek, bukan panah bukan tombak," tutupnya.
Kendati demikian, PKS optimis persoalan tersebut tak berdampak negatif saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, pihaknya menyadari, partainya tak memiliki waktu panjang untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan dari pemberitaan miring tersebut.
Ketua Komisi I ini menjelaskan, PKS telah konsolidasi kepada setiap kader sejak partainya dilanda persoalan hukum yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
"Kami punya waktu tiga bulan, itu untuk menanjak naik, punya resource (sumber daya), mesin dan kader tetap terjaga dan konsolidasi," kata Mahfudz di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2014).
Dengan waktu singkat itu, Mahfudz menegaskan, partainya punya kiat khusus, agar suara mereka tetap terjaga. "(Strateginya) cara bertempur jarak dekat, orang-orang bertempur jarak pendek dengan belati, pisau dapur. Strategi perang (jelang pemilu) jarak pendek, bukan panah bukan tombak," tutupnya.
(maf)