Anas diragukan bisa serang balik
A
A
A
Sindonews.com - Ucapan terima kasih yang disampaikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinilai sebagai 'bunga' penahanannya.
Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. "Anas berkeyakinan, penetapannya sebagai tersangka dan kini ditahan KPK tak terlepas dari campur tangan SBY. Tentu saja ini masih asumsi Anas," kata Ray kepada Sindonews, Senin 13 Januari 2014, malam.
Lebih lanjut dia menuturkan, soal benar atau tidak adanya intervensi SBY adalah, soal kemampuan Anas untuk membuktikannya. Ditambahkan dia, persoalannya adalah apakah Anas mampu membuktikannya atau tidak.
"Saya pribadi agak ragu Anas mampu melakukan itu. Sepanjang yang saya tahu dan kenal, Anas bukanlah tipe konfrontatif, kalau tidak disebut kompromistis," kata Direktur Lima itu.
Hal itu, lanjut dia, terlihat dari rangkaian karir Anas yang relatif tidak pernah masuk dalam satu konflik yang keras. Anas, sambung dia, lebih menyukai ketenangan daripada kegaduhan.
Dengan melihat rangkaian kehidupan itu, dia mengaku tidak terlalu yakin Anas akan menempuh sikap konfrontasi keras dengan SBY. "Sebagaimana ia percaya bahwa kasusnya hanyalah rekayasa dengan barang bukti yang lemah, hal yang sama, nampaknya, yang ia miliki tentang SBY dan keluarganya," imbuhnya.
Menurut dia, sejauh yang Anas miliki hanyalah info atau mungkin sederet fakta tanpa alat bukti. Kenyataan ini, menurut dia, membuat Anas memang tak mampu melakukan upaya serangan balik. "Oleh karena itu, ucapan sindirannya terhadap SBY cukup dilihat sebagai 'bunga-bunga' penahanannya," pungkasnya.
Berita ditahan, Anas ucapkan terima kasih kepada SBY.
Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. "Anas berkeyakinan, penetapannya sebagai tersangka dan kini ditahan KPK tak terlepas dari campur tangan SBY. Tentu saja ini masih asumsi Anas," kata Ray kepada Sindonews, Senin 13 Januari 2014, malam.
Lebih lanjut dia menuturkan, soal benar atau tidak adanya intervensi SBY adalah, soal kemampuan Anas untuk membuktikannya. Ditambahkan dia, persoalannya adalah apakah Anas mampu membuktikannya atau tidak.
"Saya pribadi agak ragu Anas mampu melakukan itu. Sepanjang yang saya tahu dan kenal, Anas bukanlah tipe konfrontatif, kalau tidak disebut kompromistis," kata Direktur Lima itu.
Hal itu, lanjut dia, terlihat dari rangkaian karir Anas yang relatif tidak pernah masuk dalam satu konflik yang keras. Anas, sambung dia, lebih menyukai ketenangan daripada kegaduhan.
Dengan melihat rangkaian kehidupan itu, dia mengaku tidak terlalu yakin Anas akan menempuh sikap konfrontasi keras dengan SBY. "Sebagaimana ia percaya bahwa kasusnya hanyalah rekayasa dengan barang bukti yang lemah, hal yang sama, nampaknya, yang ia miliki tentang SBY dan keluarganya," imbuhnya.
Menurut dia, sejauh yang Anas miliki hanyalah info atau mungkin sederet fakta tanpa alat bukti. Kenyataan ini, menurut dia, membuat Anas memang tak mampu melakukan upaya serangan balik. "Oleh karena itu, ucapan sindirannya terhadap SBY cukup dilihat sebagai 'bunga-bunga' penahanannya," pungkasnya.
Berita ditahan, Anas ucapkan terima kasih kepada SBY.
(maf)