Pemerintah diminta tingkatkan insentif dokter layanan primer
A
A
A
Sindonews.com - Memberikan pengajaran serta menguatkan para dokter layanan primer dinilai menjadi keharusan saat ini. Pasalnya, para dokter harus melakukan usaha promosi kesehatan dan pencegahan kepada perseorangan, sehingga angka kesakitan berkurang.
Hal ini dikarenakan, dokter layanan primer harus bekerja keras agar masyarakatnya tidak sakit. Guna mendapatkan penghasilan per bulannya, tercukupi dari jumlah akhir kapitasi.
“Kita ingin merubah mindset dokter. Selama ini kan orang sakit baru dokter dapat uang, sekarangkan uangnya sudah ada. Jadi mereka bukan berobat tetapi hanya berkonsultasi untuk menjaga kesehatannya. Karena obat adalah komponen paling mahal,” ujar Ketua Pengurus Besar (PB) IDI Zainal Abidin saat dihubungi SINDO, Senin 13 Jaanuari 2014.
Menurut dia, ketidakjelasan hasil akhir dari uang kapitasi yang diterima dokter dan timnya menjadi kendala yang dihadapi. Untuk itu, pemerintah agar dapat memberikan intensif kepada dokter layanan primer sebesar antara Rp2-3 juta.
Intensif ini, diperkirakan selain bermanfaat untuk kelangsungan hidup para dokter juga penting untuk pendidikan berkelanjutan secara rutin.
“Dari insentif yang diberikan bisa disisihkan sedikitnya untuk pertemuan rutin dalam rangka evaluasi untuk meningkatkan pelayanan,” katanya.
Dia menegaskan, memelihara kesehatan penduduk memang membutuhkan waktu. Untuk itu, harus ditekankan kepada dokter pelayanan primer dalam bentuk latihan agar mudah mensosialisasikan kepada masyarakatnya.
Baca berita:
Pelayanan kesehatan wilayah kepulauan memprihatinkan
Hal ini dikarenakan, dokter layanan primer harus bekerja keras agar masyarakatnya tidak sakit. Guna mendapatkan penghasilan per bulannya, tercukupi dari jumlah akhir kapitasi.
“Kita ingin merubah mindset dokter. Selama ini kan orang sakit baru dokter dapat uang, sekarangkan uangnya sudah ada. Jadi mereka bukan berobat tetapi hanya berkonsultasi untuk menjaga kesehatannya. Karena obat adalah komponen paling mahal,” ujar Ketua Pengurus Besar (PB) IDI Zainal Abidin saat dihubungi SINDO, Senin 13 Jaanuari 2014.
Menurut dia, ketidakjelasan hasil akhir dari uang kapitasi yang diterima dokter dan timnya menjadi kendala yang dihadapi. Untuk itu, pemerintah agar dapat memberikan intensif kepada dokter layanan primer sebesar antara Rp2-3 juta.
Intensif ini, diperkirakan selain bermanfaat untuk kelangsungan hidup para dokter juga penting untuk pendidikan berkelanjutan secara rutin.
“Dari insentif yang diberikan bisa disisihkan sedikitnya untuk pertemuan rutin dalam rangka evaluasi untuk meningkatkan pelayanan,” katanya.
Dia menegaskan, memelihara kesehatan penduduk memang membutuhkan waktu. Untuk itu, harus ditekankan kepada dokter pelayanan primer dalam bentuk latihan agar mudah mensosialisasikan kepada masyarakatnya.
Baca berita:
Pelayanan kesehatan wilayah kepulauan memprihatinkan
(kri)