KPU kebakaran jenggot logistik pemilu raib
A
A
A
Sindonews.com - Pemilu Legislatif bakal digelar 9 April 2014 mendatang. Tetapi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) merasa "kebakaran jenggot" setelah mengetahui logistik pemilu berupa bilik dan kotak suara di tiga daerah seperti kota Medan, kota Jayapura, dan Provinsi Sulawesi Tenggara raib dicuri orang.
KPU mengaku sedang menyelidiki hilangnya kebutuhan logistik pemilu tersebut dengan berkoordinasi dengan KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/kota.
"Biro logistik lagi monitoring. Yang jelas, ketika ada peristiwa, harus ada yang bertanggung jawab, apapun itu," ujar Komisioner KPU Divisi Bidang Logistik, Arief Budiman, di Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Arief mengatakan, pihaknya sedang mengecek keberadaan gudang yang digunakan masing-masing KPU di tiga daerah tersebut. Sebab, harusnya jika menggunakan gedung sendiri, maka barang logistik itu bisa dijamin keamanannya.
"Dia sewanya di mana? Gudangnya sewa atau punya KPU? (daerah)," ujarnya.
Maka itu, menurutnya, KPU daerah diminta untuk mengidentifikasi berapa jumlah logistik pemilu yang raib. Termasuk motif masing-masing kenapa kebutuhan logistik tersebut bisa hilang.
"Makanya ini sedang kita klarifikasi. Nah nanti harus ada yang bertanggung jawab dari tiga daerah itu," tambahnya.
Terkait raibnya puluhan ribu logistik pemilu di tiga daerah tersebut, Arief mengaku belum menghitung secara keseluruhan. Karena logistik yang hilang jumlahnya berbeda-beda. "Aku enggak hafal. Cukup banyak. Detailnya tanya Pak Boradi (Kabiro Logistik)," tutupnya.
Baca berita:
Ribuan logistik pemilu raib, KPU tunggu laporan
KPU mengaku sedang menyelidiki hilangnya kebutuhan logistik pemilu tersebut dengan berkoordinasi dengan KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/kota.
"Biro logistik lagi monitoring. Yang jelas, ketika ada peristiwa, harus ada yang bertanggung jawab, apapun itu," ujar Komisioner KPU Divisi Bidang Logistik, Arief Budiman, di Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Arief mengatakan, pihaknya sedang mengecek keberadaan gudang yang digunakan masing-masing KPU di tiga daerah tersebut. Sebab, harusnya jika menggunakan gedung sendiri, maka barang logistik itu bisa dijamin keamanannya.
"Dia sewanya di mana? Gudangnya sewa atau punya KPU? (daerah)," ujarnya.
Maka itu, menurutnya, KPU daerah diminta untuk mengidentifikasi berapa jumlah logistik pemilu yang raib. Termasuk motif masing-masing kenapa kebutuhan logistik tersebut bisa hilang.
"Makanya ini sedang kita klarifikasi. Nah nanti harus ada yang bertanggung jawab dari tiga daerah itu," tambahnya.
Terkait raibnya puluhan ribu logistik pemilu di tiga daerah tersebut, Arief mengaku belum menghitung secara keseluruhan. Karena logistik yang hilang jumlahnya berbeda-beda. "Aku enggak hafal. Cukup banyak. Detailnya tanya Pak Boradi (Kabiro Logistik)," tutupnya.
Baca berita:
Ribuan logistik pemilu raib, KPU tunggu laporan
(kri)