Alasan penting, DPR akan panggil lagi Boediono
A
A
A
Sindonews.com - Tim Pengawas (Timwas) kasus bailout Century akan melayangkan surat panggilan kedua kepada Mantan Gubernur BI Boediono, pekan depan.
Timwas menilai penolakan dan ketidakhadiran Boediono pada pemanggilan pertama tidak serta-merta dapat diabaikan begitu saja. Menurutnya, Pemanggilan Boediono sudah masuk dalam mekanisme kewenangan kelembagaan.
"Pemanggilan Boediono sangat penting," kata Anggota Timwas Century DPR Bambang Soesatyo kepada Sindonews, Kamis (2/1/2014).
Politikus Golkar ini meminta Boediono menjelaskan keterangan yang bertolak belakang dari apa yang disampaikan pada saat pansus dulu dengan yang disampaikan di Istana Wapres beberapa waktu lalu.
"Soal mekanisme penyelamatan Century antara bailout dan pengambilalihan. Ini soal kejujuran seorang pemimpin yang harus dijelaskan secara politik di DPR. Bukan soal hukum yang menjadi ranah KPK,"imbuhnya.
Selain itu, kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini, kenpa baru sekarang Boediono menuding LPS yang bertanggung jawab kepada Presiden, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas membengkaknya biaya penyelamatan Bank Century dari Rp632 miliar menjadi Rp6,7 triliun.
Politikus Golkar ini pun bertanya kenapa Boediono seolah ingin menarik Presiden dalam pusaran kasus Century ini, mengingat dalam pembahasan secara formal di Pansus tidak disinggung sama sekali adanya keterkaitan atau peran Presiden dalam kasus ini.
"Apakah Itu berarti Boediono tidak ingin disalahkan atau dikorbankan sendiri? Lagi-lagi ini soal persepsi yg harus dijelaskan secara politik (terbuka) di DPR. Dan bukan soal hukum (tertutup) yang menjadi ranah KPK," pungkasnya.
Menunggu iktikad baik SBY-Boediono
Timwas menilai penolakan dan ketidakhadiran Boediono pada pemanggilan pertama tidak serta-merta dapat diabaikan begitu saja. Menurutnya, Pemanggilan Boediono sudah masuk dalam mekanisme kewenangan kelembagaan.
"Pemanggilan Boediono sangat penting," kata Anggota Timwas Century DPR Bambang Soesatyo kepada Sindonews, Kamis (2/1/2014).
Politikus Golkar ini meminta Boediono menjelaskan keterangan yang bertolak belakang dari apa yang disampaikan pada saat pansus dulu dengan yang disampaikan di Istana Wapres beberapa waktu lalu.
"Soal mekanisme penyelamatan Century antara bailout dan pengambilalihan. Ini soal kejujuran seorang pemimpin yang harus dijelaskan secara politik di DPR. Bukan soal hukum yang menjadi ranah KPK,"imbuhnya.
Selain itu, kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini, kenpa baru sekarang Boediono menuding LPS yang bertanggung jawab kepada Presiden, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas membengkaknya biaya penyelamatan Bank Century dari Rp632 miliar menjadi Rp6,7 triliun.
Politikus Golkar ini pun bertanya kenapa Boediono seolah ingin menarik Presiden dalam pusaran kasus Century ini, mengingat dalam pembahasan secara formal di Pansus tidak disinggung sama sekali adanya keterkaitan atau peran Presiden dalam kasus ini.
"Apakah Itu berarti Boediono tidak ingin disalahkan atau dikorbankan sendiri? Lagi-lagi ini soal persepsi yg harus dijelaskan secara politik (terbuka) di DPR. Dan bukan soal hukum (tertutup) yang menjadi ranah KPK," pungkasnya.
Menunggu iktikad baik SBY-Boediono
(lal)