Ongkos cetak surat suara pemilu habiskan Rp950 M
A
A
A
Sindonewsm.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan besaran ongkos untuk satu paket antaran cetak dan distribusi surat suara menjadi Rp950 miliar untuk penyebaran ke masing-masing daerah.
"Untuk biaya cetak sekitar Rp800 miliar dan distribusi ke daerah sebesar Rp150 miliar," kata Kepala Biro Logistik KPU, Boradi di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Dari jumlah anggaran itu, KPU berarti telah menetapkan besaran untuk ongkos distibusi logistik surat suara sebanyak Rp150 miliar. Karena sebelumnya, KPU hanya menganggarkan Rp800 miliar di luar ongkos distribusi.
Lebih jauh, Boradi menjelaskan, sejauh ini sebanyak 20 konsorsium sudah dinyatakan lolos oleh KPU dalam proses prakualifikasi kebutuhan surat suara Pemilu 2014.
Kendati dinyatakan telah lolos tahap awal, tidak serta merta para perusahaan yang tergabung dalam konsorsium dipastikan bisa ikut dalam tahapan penawaran pada tanggal 25 Desember 2013 mendatang.
Sebanyak 20 konsorsium itu, KPU disinyalir telah mengurangi peserta lelang tender. Sebab, dari 86 perusahaan yang ikut prakualifikasi lelang tender, KPU sebelumnya menetapkan 22 konsorsium untuk mengerjakan 15 paket kebutuhan logistik pemilu.
"Pasti akan ada pengurangan jumlah dari konsorsium tersebut," jelas Boradi.
Adapun proses cetak surat suara, tambah Boradi, KPU mulai menjadwalkan pada tanggal 15 Januari 2014, sesuai dengan jadwal tahapan pelaksanaan pemilu. Ia sangat berharap, jadwal tersebut dapat berjalan tepat waktu, sehingga tidak mengganggu tahapan pemilu.
"Sebab bulan Februari nanti kan proses distribusi surat suara sudah dimulai," tutup Boradi.
Baca berita:
KPU akui masih ada penyelenggara pemilu yang nakal
"Untuk biaya cetak sekitar Rp800 miliar dan distribusi ke daerah sebesar Rp150 miliar," kata Kepala Biro Logistik KPU, Boradi di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Dari jumlah anggaran itu, KPU berarti telah menetapkan besaran untuk ongkos distibusi logistik surat suara sebanyak Rp150 miliar. Karena sebelumnya, KPU hanya menganggarkan Rp800 miliar di luar ongkos distribusi.
Lebih jauh, Boradi menjelaskan, sejauh ini sebanyak 20 konsorsium sudah dinyatakan lolos oleh KPU dalam proses prakualifikasi kebutuhan surat suara Pemilu 2014.
Kendati dinyatakan telah lolos tahap awal, tidak serta merta para perusahaan yang tergabung dalam konsorsium dipastikan bisa ikut dalam tahapan penawaran pada tanggal 25 Desember 2013 mendatang.
Sebanyak 20 konsorsium itu, KPU disinyalir telah mengurangi peserta lelang tender. Sebab, dari 86 perusahaan yang ikut prakualifikasi lelang tender, KPU sebelumnya menetapkan 22 konsorsium untuk mengerjakan 15 paket kebutuhan logistik pemilu.
"Pasti akan ada pengurangan jumlah dari konsorsium tersebut," jelas Boradi.
Adapun proses cetak surat suara, tambah Boradi, KPU mulai menjadwalkan pada tanggal 15 Januari 2014, sesuai dengan jadwal tahapan pelaksanaan pemilu. Ia sangat berharap, jadwal tersebut dapat berjalan tepat waktu, sehingga tidak mengganggu tahapan pemilu.
"Sebab bulan Februari nanti kan proses distribusi surat suara sudah dimulai," tutup Boradi.
Baca berita:
KPU akui masih ada penyelenggara pemilu yang nakal
(kri)