Pemda tak perlu gamang eksekusi tugas
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara Puncak Peringatan Hari Antikorupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013, ditanggapi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.
Samad mengatakan, adanya fenomena kegamangan dari sejumlah pejabat pemerintah daerah (pemda) melaksanakan tugas, karena takut apa yang telah dilakukannya masuk kategori tindak pidana korupsi.
"Pidato kita senafas, pemdanya aja ketakutan. Kalau pemdanya yang bersih tidak perlu takut, tapi kalau pemdanya kotor korup pastilah dia takut," kata Samad usai menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013, di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, belakangan ini ada fenomena tentang adanya sikap ragu-ragu dari pejabat pemda dalam melaksanakan tugas. Para pejabat pemda yang gamang tersebut merasa takut, apa yang telah dilakukannya masuk kategori tindak pidana korupsi.
"Fenomena lain munculnya keragu-raguan pejabat pemerintahan untuk mengambil keputusan dan merealisasikan anggaran karena takut disalahkan," ujar Presiden SBY dalam sambutannya di acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013.
Hal demikian, diketahuinya setiap melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah. "Saya mendengarkan keluhan para gubernur, wali kota dan bupati, disamping hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, tapi situasi pejabat di daerah dan birokrasi mengalami kegamanggan dalam melaksanakan tugasnya, karena takut disalahkan korupsi dan akhirnya pencairan anggaran sering terhambat dan hasil akhir APBN dan APBD tidak sesuai target kita," katanya.
Menurut laporan yang ia terima, sejumlah pejabat pemda yang dipanggil para penegak hukum, tak fokus menjalani tugas pemerintahan masing-masing. Bahkan, kata dia, beberapa diantaranya tak ingin bertugas lagi.
Samad mengatakan, adanya fenomena kegamangan dari sejumlah pejabat pemerintah daerah (pemda) melaksanakan tugas, karena takut apa yang telah dilakukannya masuk kategori tindak pidana korupsi.
"Pidato kita senafas, pemdanya aja ketakutan. Kalau pemdanya yang bersih tidak perlu takut, tapi kalau pemdanya kotor korup pastilah dia takut," kata Samad usai menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013, di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, belakangan ini ada fenomena tentang adanya sikap ragu-ragu dari pejabat pemda dalam melaksanakan tugas. Para pejabat pemda yang gamang tersebut merasa takut, apa yang telah dilakukannya masuk kategori tindak pidana korupsi.
"Fenomena lain munculnya keragu-raguan pejabat pemerintahan untuk mengambil keputusan dan merealisasikan anggaran karena takut disalahkan," ujar Presiden SBY dalam sambutannya di acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013.
Hal demikian, diketahuinya setiap melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah. "Saya mendengarkan keluhan para gubernur, wali kota dan bupati, disamping hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, tapi situasi pejabat di daerah dan birokrasi mengalami kegamanggan dalam melaksanakan tugasnya, karena takut disalahkan korupsi dan akhirnya pencairan anggaran sering terhambat dan hasil akhir APBN dan APBD tidak sesuai target kita," katanya.
Menurut laporan yang ia terima, sejumlah pejabat pemda yang dipanggil para penegak hukum, tak fokus menjalani tugas pemerintahan masing-masing. Bahkan, kata dia, beberapa diantaranya tak ingin bertugas lagi.
(maf)