JK ungkap keanehan penetapan Century sebagai bank gagal
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sudah menjelaskan kepada penyidik KPK, perihal isi rapat 21 November 2008 silam.
Menurutnya, rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan saat itu Sri Mulyani, Gubernur BI Boediono dan beberapa menteri lainnya. Dalam rapat tersebut sepakat, ekonomi nasional tidak sedang krisis.
"Saya jelaskan kronologinya. Bahwa pada tanggal 20 November sore itu, kami rapat. Ibu SM (Sri Mulyani), Boed (Boediono) sebagai gubernur dan menteri semua sepakat, dan menjelaskan bahwa tidak ada krisis ekonomi. Semua aman," kata JK, di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013).
Namun, beberapa jam kemudian, kata JK, ada rapat di Kementerian Keuangan, lalu kemudian Subuh memutuskan adanya bank gagal berdampak sistemik, yaitu Bank Century.
"Berapa jam kemudian, mereka rapat di keuangan. Kemudian Subuh memutuskan adanya gagal sistemik pada suatu bank yang membahayakan, padahal sebenarnya itu tidak perlu," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku, tidak hadir dalam rapat tersebut. "saya tidak tahu adanya rapat, sehingga saya tidak hadir," imbuhnya.
Ketika disinggung soal kenapa ditetapkan ada bank gagal berdampak sistemik. JK mengaku aneh juga, apalagi rapat dilaksanakan pada malam hari.
"Saya tidak tahu, itu kan rapat malam-malam. Hal yang aneh sebenarnya, bahwa ada bank gagal. Gagalnya Rp630 miliaran, tapi dalam waktu 3 hari dibayar Rp2,5 triliun," tukasnya.
Menurutnya, rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan saat itu Sri Mulyani, Gubernur BI Boediono dan beberapa menteri lainnya. Dalam rapat tersebut sepakat, ekonomi nasional tidak sedang krisis.
"Saya jelaskan kronologinya. Bahwa pada tanggal 20 November sore itu, kami rapat. Ibu SM (Sri Mulyani), Boed (Boediono) sebagai gubernur dan menteri semua sepakat, dan menjelaskan bahwa tidak ada krisis ekonomi. Semua aman," kata JK, di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013).
Namun, beberapa jam kemudian, kata JK, ada rapat di Kementerian Keuangan, lalu kemudian Subuh memutuskan adanya bank gagal berdampak sistemik, yaitu Bank Century.
"Berapa jam kemudian, mereka rapat di keuangan. Kemudian Subuh memutuskan adanya gagal sistemik pada suatu bank yang membahayakan, padahal sebenarnya itu tidak perlu," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku, tidak hadir dalam rapat tersebut. "saya tidak tahu adanya rapat, sehingga saya tidak hadir," imbuhnya.
Ketika disinggung soal kenapa ditetapkan ada bank gagal berdampak sistemik. JK mengaku aneh juga, apalagi rapat dilaksanakan pada malam hari.
"Saya tidak tahu, itu kan rapat malam-malam. Hal yang aneh sebenarnya, bahwa ada bank gagal. Gagalnya Rp630 miliaran, tapi dalam waktu 3 hari dibayar Rp2,5 triliun," tukasnya.
(stb)