Info penyadapan bailout Century terlalu spekulatif

Kamis, 21 November 2013 - 09:37 WIB
Info penyadapan bailout Century terlalu spekulatif
Info penyadapan bailout Century terlalu spekulatif
A A A
Sindonews.com - Politikus Partai Golkar Poempida Hidayatulloh mengatakan kecil kemungkinan penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat (AS) berisi informasi tentang proses pengucuran fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) terhadap Bank Century.

"Jika menganalisa dari reaksi SBY dan Menlu RI khususnya, nampaknya tidak sampai sejauh itu spekulasinya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (20/11/2013).

Menurutnya, Presiden SBY melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa tidak akan bereaksi keras terhadap penyadapan yang dilakukan intelijen Australia dan AS jika mengetahui ada informasi proses bailout Bank Century di dalamnya.

"Jika SBY takut masalah Century dan kecurangan pemilu yang muncul, justru responsnya tidak akan marah. Tapi mencoba melobi Australia," tandas Anggota Komisi IX DPR ini.

Dilanjutkannya, seandainya pun ada penyadapan yang terekam mengenai Century atau dugaan kecurangan Pemilu 2009 sulit dijadikan barang bukti.

"Hasil sadapan atau kegiatan espionase asing akan sulit dijadikan bukti atau referensi hukum. Karena bertendensi mempunyai motif yang sangat subyektif," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya diberitakan Radio Australia, materi intelijen yang dibocorkan Edward Snowden mengungkap Australia ternyata menyadap pembicaraan telepon Presiden SBY dan sejumlah pejabat lainnya di tahun 2009. Data itu juga menunjukkan jenis-jenis telepon pejabat Indonesia yang disadap Australia.

Penyadapan juga ditujukan bagi pejabat dan orang dekat SBY. Mereka adalah istri SBY, Ani Yudhoyono, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng, Mensesneg Hatta Rajasa, Menko Ekuin Sri Mulyani, Menko Polhukam Widodo AS, dan Menteri BUMN Sofyan Djalil.

Sebagai bentuk protes, pemerintah sudah memanggil Dubes RI di Canberra terkait dengan penyadapan yang dilakukan oleh pihak Australia, terhadap telepon seluler Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat penting Indonesia lainnya.

Baca berita:
Bongkar Century, KPK bisa minta hasil sadapan Australia
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6571 seconds (0.1#10.140)