Soal Honor, Rya Fitria rela dibayar Rp2 juta
A
A
A
Sindonews.com – Meski telah malang melintang dan sempat menyelami dunia hiburan sejak tahun 2006 silam, namun nama pedangdut Rya Fitria kurang menggema. Dan belakangan namanya mencuat seiring dengan penangkapan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rya sejak kecil memang sudah sering mengisi acara dari panggung ke panggung. Puncaknya, wanita kelahiran 10 Juni 1985 ini masuk 10 besar dalam ajang penyanyi dangdut Kontes Dangdut TPI (KDI) 3 yang digelar pada 2006 silam.
Meski merintis karir dari bawah, namun namanya kalah pamor dari pedangdut lainnya. Alhasil, Rya pun memutuskan untuk konsentrasi di dunia musik pop sunda dan hingga kini telah melahirkan beberapa album.
Sebagai artis, Rya pun pasti mendapatkan bayaran setiap kali manggung. Tak terkecuali saat diundang untuk mengisi acara kampanye Akil, yang kini berbuntut panjang.
“Saya prinsipnya kalau diundang minta uang muka 50 persen dan ini masuk ke rekening saya. Untuk aliran dana korupsi saya enggak tahu. Kan enggak etis kalau tanya ke Akil itu uang dari korupsi atau bukan,” tutur Rya saat berbincang dengna wartawan, Jumat (8/11/2013).
Dia memastikan hanya bertemu Akil saat diundang sebgai pengisi acara kampanye saja. Sementara, saat Akil menjabat sebagai Ketua MK, Rya mengaku tidak pernah bertemu.
“Kalau tahun 2007 (masa kampanye) sering. Kan dia calon gubernur, jadi ada puluhan titik (kampanye). Setiap beres (manggung) saya ditransfer. Saya enggak tahu itu uang dari rekening siapa. Yang penting ada uang masuk hasil kerja saya,” jelasnya.
Disinggung berapa nominal honor yang diterima dalam satu kali manggung. Rya mengatakan hal itu beragam. “Sekali manggung saya bisa dibayar 8, 9, 10, 15, 20 juta. Tapi kalau lagi butuh saya ambil yang 2 juta juga,” katanya.
Rya mengaku, selain Akil ada beberapa perusahaan dan penjabat yang sering mengundang dirinya untuk bernyanyi. Dia memastikan dengan adanya kasus ini tidak akan kapok untuk diundang menyanyi oleh siapa pun.
“Gimana mau kapok, saya nyanyi buat makann kan. Saya enggak makan, mati dong,” pungkasnya.
Rya Fitria tak tahu honornya hasil korupsi Akil
Rya sejak kecil memang sudah sering mengisi acara dari panggung ke panggung. Puncaknya, wanita kelahiran 10 Juni 1985 ini masuk 10 besar dalam ajang penyanyi dangdut Kontes Dangdut TPI (KDI) 3 yang digelar pada 2006 silam.
Meski merintis karir dari bawah, namun namanya kalah pamor dari pedangdut lainnya. Alhasil, Rya pun memutuskan untuk konsentrasi di dunia musik pop sunda dan hingga kini telah melahirkan beberapa album.
Sebagai artis, Rya pun pasti mendapatkan bayaran setiap kali manggung. Tak terkecuali saat diundang untuk mengisi acara kampanye Akil, yang kini berbuntut panjang.
“Saya prinsipnya kalau diundang minta uang muka 50 persen dan ini masuk ke rekening saya. Untuk aliran dana korupsi saya enggak tahu. Kan enggak etis kalau tanya ke Akil itu uang dari korupsi atau bukan,” tutur Rya saat berbincang dengna wartawan, Jumat (8/11/2013).
Dia memastikan hanya bertemu Akil saat diundang sebgai pengisi acara kampanye saja. Sementara, saat Akil menjabat sebagai Ketua MK, Rya mengaku tidak pernah bertemu.
“Kalau tahun 2007 (masa kampanye) sering. Kan dia calon gubernur, jadi ada puluhan titik (kampanye). Setiap beres (manggung) saya ditransfer. Saya enggak tahu itu uang dari rekening siapa. Yang penting ada uang masuk hasil kerja saya,” jelasnya.
Disinggung berapa nominal honor yang diterima dalam satu kali manggung. Rya mengatakan hal itu beragam. “Sekali manggung saya bisa dibayar 8, 9, 10, 15, 20 juta. Tapi kalau lagi butuh saya ambil yang 2 juta juga,” katanya.
Rya mengaku, selain Akil ada beberapa perusahaan dan penjabat yang sering mengundang dirinya untuk bernyanyi. Dia memastikan dengan adanya kasus ini tidak akan kapok untuk diundang menyanyi oleh siapa pun.
“Gimana mau kapok, saya nyanyi buat makann kan. Saya enggak makan, mati dong,” pungkasnya.
Rya Fitria tak tahu honornya hasil korupsi Akil
(lal)