Kemhan: Tak ada teknologi yang bisa tahu kita disadap
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menegaskan saat ini tidak ada teknologi yang bisa mengetahui bahwa telah disadap.
Hal demikian ditegaskan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Sisriadi Iskandar terkait isu penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.
"Sekarang teknologi mana yang bisa tahu kalau disadap? Ya kan. Teknologi mana yang bisa tahu kalau disadap? Enggak ada kan. Teknologi tingkat apa? Adakah teknologi yang bisa tahu kalau kita disadap? Ya kan, tidak ada. Memang tidak ada teknologinya. Kita hanya tahu mengamankan," ujar Sisriadi Iskandar saat jumpa pers usai pertemuan antara Menhan RI dengan Menhan Australia di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2013).
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menegaskan bahwa Kemhan tidak dapat disadap.
"Sistem informasi pertahanan negara aman, karena yang pertama di enkripsi, algoritma yang kuat. Kemudian sistem kita tertutup, tidak terhubung keluar. Kemudian kita gunakan antara teknologi tinggi diintegrasikan dengan sistem pengamanan yang paling tradisional," tuturnya.
"Sehingga, misalnya orang bisa dapat signal yang kita kirimkan misalnya, dia tak bisa baca apa yang kita kirimkan," tambahnya.
Marty bantah RI lembek terhadap Australia
Hal demikian ditegaskan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Sisriadi Iskandar terkait isu penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.
"Sekarang teknologi mana yang bisa tahu kalau disadap? Ya kan. Teknologi mana yang bisa tahu kalau disadap? Enggak ada kan. Teknologi tingkat apa? Adakah teknologi yang bisa tahu kalau kita disadap? Ya kan, tidak ada. Memang tidak ada teknologinya. Kita hanya tahu mengamankan," ujar Sisriadi Iskandar saat jumpa pers usai pertemuan antara Menhan RI dengan Menhan Australia di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2013).
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menegaskan bahwa Kemhan tidak dapat disadap.
"Sistem informasi pertahanan negara aman, karena yang pertama di enkripsi, algoritma yang kuat. Kemudian sistem kita tertutup, tidak terhubung keluar. Kemudian kita gunakan antara teknologi tinggi diintegrasikan dengan sistem pengamanan yang paling tradisional," tuturnya.
"Sehingga, misalnya orang bisa dapat signal yang kita kirimkan misalnya, dia tak bisa baca apa yang kita kirimkan," tambahnya.
Marty bantah RI lembek terhadap Australia
(lal)