Publik diminta tingkatkan pengawasan terhadap Hamdan Zoelva
A
A
A
Sindonews.com - Mahkamah Konstitusi (MK) kembali diketuai oleh sosok dengan latar belakang partai politik. Hamdan Zoelva yang terpilih menggantikan Akil Mochtar diketahui pernah menjadi politikus Partai Bulan Bintang (PBB).
Koordinator Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Jamil Mubarok mengatakan, pihaknya meragukan MK bisa lepas dari kecurigaan publik dengan terpilihnya Hamdan Zoelva sebagai Ketua MK. Ia pun meminta masyarakat lebih membuka mata mengawasi MK.
"Jujur saya semakin ragu saja. Masyarakat harus meningkatkan pengawasan terhadap gerak-geriknya (Hamdan Zoelva)," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (4/11/2013).
Ia melanjutkan, Akil Mochtar yang lahir dari rahim partai politik (parpol) sudah terbukti cacat integritas. MTI khawatir hal yang sama akan terulang kembali.
"Jangan sampai terulang dua kali kepada Hamdan Zoelva yang lahir dari rahim yang sama," tandasnya.
Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari kesalahan parpol. Kenapa demikian? Karena parpol dinilai memiliki kaderisasi yang buruk.
"Kaderisasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka wajar kalau MTI melihatnya, sangat diragukan kepemimpinan baru MK ini.
Ia menambahkan, dipilihnya Hamdan Zoelva bukan menjadi solusi yang tepat bagi MK. Justru semakin mengerus kepercayaan publik terhadap setiap putusan MK nantinya. "Ya, tidak sedikitpun merubah kepercayaan publik terhadap MK," pungkasnya.
Baca berita:
Mahfud tak khawatir Ketua MK dari parpol
Koordinator Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Jamil Mubarok mengatakan, pihaknya meragukan MK bisa lepas dari kecurigaan publik dengan terpilihnya Hamdan Zoelva sebagai Ketua MK. Ia pun meminta masyarakat lebih membuka mata mengawasi MK.
"Jujur saya semakin ragu saja. Masyarakat harus meningkatkan pengawasan terhadap gerak-geriknya (Hamdan Zoelva)," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (4/11/2013).
Ia melanjutkan, Akil Mochtar yang lahir dari rahim partai politik (parpol) sudah terbukti cacat integritas. MTI khawatir hal yang sama akan terulang kembali.
"Jangan sampai terulang dua kali kepada Hamdan Zoelva yang lahir dari rahim yang sama," tandasnya.
Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari kesalahan parpol. Kenapa demikian? Karena parpol dinilai memiliki kaderisasi yang buruk.
"Kaderisasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka wajar kalau MTI melihatnya, sangat diragukan kepemimpinan baru MK ini.
Ia menambahkan, dipilihnya Hamdan Zoelva bukan menjadi solusi yang tepat bagi MK. Justru semakin mengerus kepercayaan publik terhadap setiap putusan MK nantinya. "Ya, tidak sedikitpun merubah kepercayaan publik terhadap MK," pungkasnya.
Baca berita:
Mahfud tak khawatir Ketua MK dari parpol
(kri)