Lonjakan penduduk ancam kehidupan sosial

Kamis, 31 Oktober 2013 - 09:11 WIB
Lonjakan penduduk ancam kehidupan sosial
Lonjakan penduduk ancam kehidupan sosial
A A A
Sindonews.com - Meledaknya jumlah penduduk akan mengakibatkan permasalahan krisis pangan, keterbatasan lahan dan tingginya kriminalisasi akibat kebutuhan hidup.

Selain potensi ekonomi, ternyata berpotensi menimbulkan efek negatif misalnya, krisis pangan, konflik, keterbatasan lahan, dan kriminalitas.

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Nurdadi Saleh mengatakan, saat ini jumlah penduduk ASEAN yang mencapai 600 juta jiwa. Jelas hal ini akan menimbulkan efek negatif bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, pemerintah Indonesia mempunyai tanggung jawab guna berperan menekan jumlah penduduk. Salah satu upaya ialah mengevaluasi program Keluarga Berencana (KB). Dengan melihat tingkat tren angka kelahiran (TFR) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir masih mencapai 2,6, angka ini jauh dari target pemerintah sebesar 2,1.

"Jika tren ini tidak berubah, maka prediksinya tahun 2030 jumlah penduduk Indonesia bisa mencapai sebanyak 300 juta jiwa," ujarnya kepada SINDO, Kamis (31/10/2013).

Nurhadi mengatakan, salah satu langkah yang bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implant dan IUD yang dinilai lebih efektif dibanding pil dan suntik.

Upaya ini dibutuhkan agar pemerintah dapat mencapai kewajiban internasional pada Millennium Development Goals (MDGs) 2015 yakni, menekan angka kelahiran dan kematian ibu melahirkan.

Baca berita:
Pemerintah imbau pemda perbaiki mutu Puskesmas
http://nasional.sindonews.com/read/2013/10/30/15/800029/pemerintah-imbau-pemda-perbaiki-mutu-puskesmas
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7026 seconds (0.1#10.140)