Delay pesawat sebabkan penyelenggaraan haji bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Evaluasi mengenai proses haji 1434 H masih menunggu pemulangan jemaah dari Arab Saudi. Salah satu permasalahan yang masih terjadi ialah keterlambatan pesawat. Diharapkan hal ini tidak terjadi pada pemulangan jemaah haji dari Jeddah nanti.
Anggota Komisi VIII DPR RI Amran mengatakan, permasalahan paling terbesar dalam proses haji ialah penerbangan armada udara yang mengalami keterlambatan (delay). Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah.
“Persoalan penerbangan adalah masalah yang paling besar,” ujar dia saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis 10 Oktober 2013.
Menurut dia, diharapkan pada saat proses pemulangan jemaah haji armada penerbangan dapat tepat waktu dari segi jam dan hari. Untuk itu, diharapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi serta pemerintah melakukan intensitas komunikasi dengan pihak penerbangan.
Tentunya, jangan sampai pemulangan jemaah menunggu di bandara Jeddah, baik jemaah yang dari Mekkah atau Madinah. “Jangan sampai pesawat yang mengangkut jemaah delay. Pihak penyelenggara harus bertangung jawab. Jangan sampai mengulangi kesalahan kembali,” ujar dia.
Menurutnya, dalam hal ini, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh pihak PPHI tetapi juga pihak pemerintah selaku Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama. Lanjut dia, dalam mengantisipasi permasalahan delay Kemenag dapat menggunakan armada penerbangan nasional lainnya selain Garuda Indonesia dan Saudi Arlines.
“Harapan kami beberapa tahun kedepan pemerintah dapat mengusulkan penerbangan lainnya untuk haji. Jadi mereka dapat bersaing dalam memberikan pelayanan haji terbaik. Dan juga mengantisipasi gangguan delay,” pungkasnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI Amran mengatakan, permasalahan paling terbesar dalam proses haji ialah penerbangan armada udara yang mengalami keterlambatan (delay). Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah.
“Persoalan penerbangan adalah masalah yang paling besar,” ujar dia saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis 10 Oktober 2013.
Menurut dia, diharapkan pada saat proses pemulangan jemaah haji armada penerbangan dapat tepat waktu dari segi jam dan hari. Untuk itu, diharapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi serta pemerintah melakukan intensitas komunikasi dengan pihak penerbangan.
Tentunya, jangan sampai pemulangan jemaah menunggu di bandara Jeddah, baik jemaah yang dari Mekkah atau Madinah. “Jangan sampai pesawat yang mengangkut jemaah delay. Pihak penyelenggara harus bertangung jawab. Jangan sampai mengulangi kesalahan kembali,” ujar dia.
Menurutnya, dalam hal ini, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh pihak PPHI tetapi juga pihak pemerintah selaku Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama. Lanjut dia, dalam mengantisipasi permasalahan delay Kemenag dapat menggunakan armada penerbangan nasional lainnya selain Garuda Indonesia dan Saudi Arlines.
“Harapan kami beberapa tahun kedepan pemerintah dapat mengusulkan penerbangan lainnya untuk haji. Jadi mereka dapat bersaing dalam memberikan pelayanan haji terbaik. Dan juga mengantisipasi gangguan delay,” pungkasnya.
(maf)