Penangkapan Akil cermin bobolnya gerbang penjaga konstitusi
A
A
A
Sindonews.com - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menilai ditangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan cerminan bobolnya gerbang penjaga konstitusi Indonesia.
"Sebab lembaga yang selama ini dinilai bersih dan independen ternyata cacat akibat ulah kepala penyelenggara lembaga hukum tersebut. Faktanya, telah terjadi pembobolan di gerbang penjaga konstitusi kita," kata peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat itu, di Bogor, Kamis (3/10/2013).
Selain itu, dengan ditangkapnya Ketua MK, merupakan gambaran bahwa penjaga konstitusi bisa dijual murah. "Kalau seperti ini sama saja, MK telah dijual murah hanya dengan Rp3 milyar," tandasnya.
Anies mengatakan, ditangkapnya Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK harus bisa dijadikan momentum untuk melakukan "bersih-bersih" dan mencari pemimpin yang berintegritas. "Kejadian ini harus jadi konsentrasi kita dan harus ada audit dan review total di lembaga Mahkamah Konstitusi," tegasnya.
Menurutnya, keputusan-keputusan yang dibuat harus dicek kembali, harus dicari. "Ini momentum untuk bersih-bersih di tubuh penegak hukum kita," ungkapnya.
Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, pihaknya mengusulkan penegak hukum yang melanggar, harus dihukum berkali-kali lipat dari hukuman orang biasa. "Hakim mencuri, hakim menjual keputusannya, harus dihukum berkali-kali lipat dibanging warga negara biasa. Sebab dia (penegak hukum) telah kita titipkan keadilan ditangan mereka," pungkasnya.
Baca juga berita Golkar serahkan kasus Chairun Nisa ke KPK
"Sebab lembaga yang selama ini dinilai bersih dan independen ternyata cacat akibat ulah kepala penyelenggara lembaga hukum tersebut. Faktanya, telah terjadi pembobolan di gerbang penjaga konstitusi kita," kata peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat itu, di Bogor, Kamis (3/10/2013).
Selain itu, dengan ditangkapnya Ketua MK, merupakan gambaran bahwa penjaga konstitusi bisa dijual murah. "Kalau seperti ini sama saja, MK telah dijual murah hanya dengan Rp3 milyar," tandasnya.
Anies mengatakan, ditangkapnya Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK harus bisa dijadikan momentum untuk melakukan "bersih-bersih" dan mencari pemimpin yang berintegritas. "Kejadian ini harus jadi konsentrasi kita dan harus ada audit dan review total di lembaga Mahkamah Konstitusi," tegasnya.
Menurutnya, keputusan-keputusan yang dibuat harus dicek kembali, harus dicari. "Ini momentum untuk bersih-bersih di tubuh penegak hukum kita," ungkapnya.
Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, pihaknya mengusulkan penegak hukum yang melanggar, harus dihukum berkali-kali lipat dari hukuman orang biasa. "Hakim mencuri, hakim menjual keputusannya, harus dihukum berkali-kali lipat dibanging warga negara biasa. Sebab dia (penegak hukum) telah kita titipkan keadilan ditangan mereka," pungkasnya.
Baca juga berita Golkar serahkan kasus Chairun Nisa ke KPK
(kri)