Hadapi Pilpres 2014, PKB akan berkoalisi
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan, PKB akan melakukan koalisi dengan partai lain, usai dilaksanakannya Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.
Alasannya, saat ini tidak ada satupun partai yang memperoleh hasil survei diatas 30 persen suara. Karena itu, untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti, PKB tetap akan menggalang koalisi dengan partai lainnya.
"Hampir pasti Pileg 2014 tak mungkin ada yang mendapatkan 30 persen. Pemerintahan harus 50 plus satu. Tidak ada partai melebihi 25 persen. Itu berdasarkan hasil survei. Perolehan paling tinggi 17 persen," ujar Muhaimin Iskandar di Jalan Pintu Air, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2013).
Namun, sampai saat ini Cak Imin sapaan akrabnya, masih belum bisa memastikan partai mana yang akan diajak berkoalisi oleh PKB. Kendati demikian, Cak Imin sudah mulai memikirkan akan merapat pada koalisi partai Islam yang menggunakan kendaraan poros tengah.
"Sebetulnya koalisi tidak bisa dipatok poros tengah atau tidak. Tapi bertemunya idealisme, ideologi dan kepentingan yang sama, tidak berkembang liar," ungkap Cak Imin.
Cak Imin pun menegaskan, partai pemerintahan yang kuat seharusnya memperoleh suara 50 plus satu persen. Namun, dalam kondisi Pemilu 2014, perolehan itu tidak akan dicapai satupun partai politik. Maka, koalisi yang paling mungkin.
"Makanya, hasil pileg menjadi ukuran koalisi, itu berdasar kombinasi hasil survei elektabilitas menuju koalisi. Seorang presiden dan capres harus didukung 50 plus satu persen. Sistem politik kita tidak mungkin tanpa koalisi," tandas Cak Imin.
Klik di sini untuk berita PKB lainnya.
Alasannya, saat ini tidak ada satupun partai yang memperoleh hasil survei diatas 30 persen suara. Karena itu, untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti, PKB tetap akan menggalang koalisi dengan partai lainnya.
"Hampir pasti Pileg 2014 tak mungkin ada yang mendapatkan 30 persen. Pemerintahan harus 50 plus satu. Tidak ada partai melebihi 25 persen. Itu berdasarkan hasil survei. Perolehan paling tinggi 17 persen," ujar Muhaimin Iskandar di Jalan Pintu Air, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2013).
Namun, sampai saat ini Cak Imin sapaan akrabnya, masih belum bisa memastikan partai mana yang akan diajak berkoalisi oleh PKB. Kendati demikian, Cak Imin sudah mulai memikirkan akan merapat pada koalisi partai Islam yang menggunakan kendaraan poros tengah.
"Sebetulnya koalisi tidak bisa dipatok poros tengah atau tidak. Tapi bertemunya idealisme, ideologi dan kepentingan yang sama, tidak berkembang liar," ungkap Cak Imin.
Cak Imin pun menegaskan, partai pemerintahan yang kuat seharusnya memperoleh suara 50 plus satu persen. Namun, dalam kondisi Pemilu 2014, perolehan itu tidak akan dicapai satupun partai politik. Maka, koalisi yang paling mungkin.
"Makanya, hasil pileg menjadi ukuran koalisi, itu berdasar kombinasi hasil survei elektabilitas menuju koalisi. Seorang presiden dan capres harus didukung 50 plus satu persen. Sistem politik kita tidak mungkin tanpa koalisi," tandas Cak Imin.
Klik di sini untuk berita PKB lainnya.
(stb)