Kudatuli juga masuk rekomendasi Rakernas III PDIP
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta kerusuhan 27 Juli 1996 atau dikenal dengan istilah kudatuli jangan dilupakan. Hal ini tertuang dalam salah satu poin rekomendasi rapat kerja nasional (Rakernas) III PDIP.
"Menugaskan kepada Fraksi PDIP untuk terus mengawal proses penegakan hukum yang belum tuntas karena belum memberikan keadilan kepada korban pada kasus penyerbuan kantor DPP PDI di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1996," kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani ketika membacakan poin rekomendasi Rakernas III PDIP di Econvention Building, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2013).
Ketua Fraksi PDIP di DPR ini mengatakan, proses pengawalan terhadap penegakan hukum merupakan bentuk tanggung jawab partai untuk melindungi hak korban. "Ini upaya partai mengungkap pelanggaran secara terbuka," tukasnya.
Rakernas III PDIP, selain merekomendasikan persoalan kudatuli, juga menargetkan perolehan suara partai secara nasional sebesar 27,2 persen atau 152 kursi di DPR. Namun, mengenai Calon Presiden (Capres) 2014 yang akan diusung PDIP diserahkan kepada Ketua Umumnya PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Menugaskan kepada Fraksi PDIP untuk terus mengawal proses penegakan hukum yang belum tuntas karena belum memberikan keadilan kepada korban pada kasus penyerbuan kantor DPP PDI di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1996," kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani ketika membacakan poin rekomendasi Rakernas III PDIP di Econvention Building, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2013).
Ketua Fraksi PDIP di DPR ini mengatakan, proses pengawalan terhadap penegakan hukum merupakan bentuk tanggung jawab partai untuk melindungi hak korban. "Ini upaya partai mengungkap pelanggaran secara terbuka," tukasnya.
Rakernas III PDIP, selain merekomendasikan persoalan kudatuli, juga menargetkan perolehan suara partai secara nasional sebesar 27,2 persen atau 152 kursi di DPR. Namun, mengenai Calon Presiden (Capres) 2014 yang akan diusung PDIP diserahkan kepada Ketua Umumnya PDIP Megawati Soekarnoputri.
(kur)