Penelitian LPI, Ical paling parah soal pelanggaran HAM
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dianggap sebagai tokoh yang paling parah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Hal demikian merupakan hasil Focused Group Discussion (FGD) tentang kadar nasionalisme ke-Indonesiaan para calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2014 yang diadakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) pada 17 Agustus 2013 dengan para pakar dan masyarakat pada 24 Agustus 2013. Lalu, pada 26 Agustus 2013 dengan aktivis mahasiswa.
"Aburizal Bakrie (Ical) berada terbawah karena lumpur Lapindo," ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Ciikini, Rabu (28/8/2013).
Ical dalam hal ini, hanya memperoleh skor 35. Kemudian, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pun berada terbawah, dengan memperoleh skor 50. Kemudian disusul mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto memperoleh skor 51.
Boni Hargens menambahkan, pandangan para peserta FGD tentang kadar nasionalisme ke-Indonesiaan para Capres dan Cawapres 2014 itu digali dalam bentuk diskusi mendalam selama proses penelitian.
Jadi, kata dia, penelitian ini menggunakan mixed-approach kualitatif-kuantitatif. "Scoring dilakukan oleh peserta dalam skala 0-10, dengan 0= yang terburuk atau terendah dan 10= terbaik atau tertinggi," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan ada tiga indikator utama dalam penelitian ini, yakni kualitas personal, rekam jejak dan visi keindonesiaan. Dia menambahkan, Penelitian ini dimaksudkan untuk menggeser wacana popularitas dalam penelitian yang berkaitan dengan pemilu 2014 dengan wacana kualitas atau kompetensi.
Berikut hasil penelitian LPI tentang tokoh yang tidak melakukan pelanggaran. Skor terendah merupakan tokoh yang paling parah dalam pelanggaran HAM. Sedangkan skor yang tertinggi merupakan tokoh yang dinilai cukup bersih dalam pelanggaran HAM.
1.Megawati Soekarnoputri (83).
2.Hary Tanoe (75).
3.Joko Widodo (74).
4.Surya Paloh (70).
5.Mahfud MD (69).
6.Puan Maharani (63).
7.Jusuf Kalla (62).
8.Muhaimin Iskandar (60)
9.Gita Wirjawan (60).
10.Agus Martowardoyo (58).
11.Sutiyoso (56).
12.Dahlan Iskan (56).
13.Chairul Tandjung (56).
14.Akbar Tandjung (55).
15.Pramono Edhie Wibowo (53).
16.Sri Mulyani Indrawati (53).
17.Suryadharma Ali (52).
18.Kristiani Herawati Yudhoyono (51)
19.Hatta Rajasa (51).
20.Djoko Suyanto (51).
21.Endriartono Sutarto (51).
22.Prabowo Subianto (50).
23.Aburizal Bakrie (35)
Hal demikian merupakan hasil Focused Group Discussion (FGD) tentang kadar nasionalisme ke-Indonesiaan para calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2014 yang diadakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) pada 17 Agustus 2013 dengan para pakar dan masyarakat pada 24 Agustus 2013. Lalu, pada 26 Agustus 2013 dengan aktivis mahasiswa.
"Aburizal Bakrie (Ical) berada terbawah karena lumpur Lapindo," ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Ciikini, Rabu (28/8/2013).
Ical dalam hal ini, hanya memperoleh skor 35. Kemudian, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pun berada terbawah, dengan memperoleh skor 50. Kemudian disusul mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto memperoleh skor 51.
Boni Hargens menambahkan, pandangan para peserta FGD tentang kadar nasionalisme ke-Indonesiaan para Capres dan Cawapres 2014 itu digali dalam bentuk diskusi mendalam selama proses penelitian.
Jadi, kata dia, penelitian ini menggunakan mixed-approach kualitatif-kuantitatif. "Scoring dilakukan oleh peserta dalam skala 0-10, dengan 0= yang terburuk atau terendah dan 10= terbaik atau tertinggi," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan ada tiga indikator utama dalam penelitian ini, yakni kualitas personal, rekam jejak dan visi keindonesiaan. Dia menambahkan, Penelitian ini dimaksudkan untuk menggeser wacana popularitas dalam penelitian yang berkaitan dengan pemilu 2014 dengan wacana kualitas atau kompetensi.
Berikut hasil penelitian LPI tentang tokoh yang tidak melakukan pelanggaran. Skor terendah merupakan tokoh yang paling parah dalam pelanggaran HAM. Sedangkan skor yang tertinggi merupakan tokoh yang dinilai cukup bersih dalam pelanggaran HAM.
1.Megawati Soekarnoputri (83).
2.Hary Tanoe (75).
3.Joko Widodo (74).
4.Surya Paloh (70).
5.Mahfud MD (69).
6.Puan Maharani (63).
7.Jusuf Kalla (62).
8.Muhaimin Iskandar (60)
9.Gita Wirjawan (60).
10.Agus Martowardoyo (58).
11.Sutiyoso (56).
12.Dahlan Iskan (56).
13.Chairul Tandjung (56).
14.Akbar Tandjung (55).
15.Pramono Edhie Wibowo (53).
16.Sri Mulyani Indrawati (53).
17.Suryadharma Ali (52).
18.Kristiani Herawati Yudhoyono (51)
19.Hatta Rajasa (51).
20.Djoko Suyanto (51).
21.Endriartono Sutarto (51).
22.Prabowo Subianto (50).
23.Aburizal Bakrie (35)
(kri)