Survei Median, publik pertanyakan kinerja KPK
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Media Survei Indonesia (Median), keseriusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menjalankan tugasnya mulai diragukan oleh masyarakat.
"Janji Abraham Samad ketika dilatik sebagai ketua KPK adalah menyelesaikan kasus besar, seperti mega skandal Bank Century. publik pun mulai berharap besar terhadap janji ketua KPK yang baru ini," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun melalui rilis yang disampaikan ke Sindonews.com, Minggu (30/6/2013).
Menurut Rico, survei telah mencoba menanyakan beberapa kasus korupsi yang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada responden. Seperti kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsi Al Quran, kasus Century dan kasus Hambalang.
“Dari pertanyaan yang dilemparkan itu, diketahui publik menilai keseriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” katanya.
Rico menambahkan, untuk kasus korupsi dengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei, dalam kasus korupsi Al quran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, untuk kasus suap PON keseriusan KPK mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen. Dan yang lebih menarik, keseriusan terhadap kinerja KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi yaitu 85 persen.
“Hasil survei menunjukkan, publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti skandal Bank Century, dan Hambalang hanya sebatas janji saja. Bahkan publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK, dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” ungkapnya.
Rico menyayangkan keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong mega korupsi, karena melibatkan uang Negara sbesar Rp6,7 triliun.
“Patut disayangkan karena dari sisi opini, KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari publik dibandingakn lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Median melakukan survei sepanjang 19-25 Juni 2013 lalu, dengan 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, dengan margin of error sebesar +/- 2.87% serta tingkat kepercayaan 95%.
"Janji Abraham Samad ketika dilatik sebagai ketua KPK adalah menyelesaikan kasus besar, seperti mega skandal Bank Century. publik pun mulai berharap besar terhadap janji ketua KPK yang baru ini," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun melalui rilis yang disampaikan ke Sindonews.com, Minggu (30/6/2013).
Menurut Rico, survei telah mencoba menanyakan beberapa kasus korupsi yang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada responden. Seperti kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsi Al Quran, kasus Century dan kasus Hambalang.
“Dari pertanyaan yang dilemparkan itu, diketahui publik menilai keseriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” katanya.
Rico menambahkan, untuk kasus korupsi dengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei, dalam kasus korupsi Al quran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, untuk kasus suap PON keseriusan KPK mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen. Dan yang lebih menarik, keseriusan terhadap kinerja KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi yaitu 85 persen.
“Hasil survei menunjukkan, publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti skandal Bank Century, dan Hambalang hanya sebatas janji saja. Bahkan publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK, dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” ungkapnya.
Rico menyayangkan keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong mega korupsi, karena melibatkan uang Negara sbesar Rp6,7 triliun.
“Patut disayangkan karena dari sisi opini, KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari publik dibandingakn lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Median melakukan survei sepanjang 19-25 Juni 2013 lalu, dengan 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, dengan margin of error sebesar +/- 2.87% serta tingkat kepercayaan 95%.
(stb)