Bawaslu gelar pleno putuskan soal aduan Hanura
Bawaslu gelar pleno putuskan soal aduan Hanura
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengklaim, pihaknya sudah memproses aduan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), terkait dengan pencoretan seluruh bakal calon legislatif (Bacaleg) di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) II.
Anggota Bawaslu Endang Widhatiningtyas mengatakan, pihaknya saat ini masih membicarakan persoalan dengan para anggota Bawaslu lainnya.
"Hanura baru kemarin dikasih KPU, insya Allah baru nanti malam akan (rapat) pleno untuk putuskan soal Hanura," kata Endang saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2013).
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husein menyayangkan, sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencoret semua Bacaleg Hanura di Dapil Jabar II. Sebab, alasan KPU tidak begitu kuat dalam mencoret semua bacaleg di Dapil Jabar II tersebut.
Menurutnya, Hanura sudah memenuhi syarat 30 persen keterwakilan perempuan di dapil tersebut.
"Kita sudah melampaui daripada 30 persen keterwakilan perempuan. Hanya dalam penempatannya, maunya KPU, kita menempatkan seorang bacaleg perempuan di nomor urut sembilan. Sedangkan kita menempatkan di nomor urut sepuluh. Karena masalah itu," ujarnya.
Laporan Partai Hanura itu pun sudah dilaporkan ke Bawaslu sejak hari Sabtu lalu. “Iya sudah dari Sabtu kemarin dilaporkan teman-teman partai,“ tegasnya.
Anggota Bawaslu Endang Widhatiningtyas mengatakan, pihaknya saat ini masih membicarakan persoalan dengan para anggota Bawaslu lainnya.
"Hanura baru kemarin dikasih KPU, insya Allah baru nanti malam akan (rapat) pleno untuk putuskan soal Hanura," kata Endang saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2013).
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husein menyayangkan, sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencoret semua Bacaleg Hanura di Dapil Jabar II. Sebab, alasan KPU tidak begitu kuat dalam mencoret semua bacaleg di Dapil Jabar II tersebut.
Menurutnya, Hanura sudah memenuhi syarat 30 persen keterwakilan perempuan di dapil tersebut.
"Kita sudah melampaui daripada 30 persen keterwakilan perempuan. Hanya dalam penempatannya, maunya KPU, kita menempatkan seorang bacaleg perempuan di nomor urut sembilan. Sedangkan kita menempatkan di nomor urut sepuluh. Karena masalah itu," ujarnya.
Laporan Partai Hanura itu pun sudah dilaporkan ke Bawaslu sejak hari Sabtu lalu. “Iya sudah dari Sabtu kemarin dilaporkan teman-teman partai,“ tegasnya.
(maf)
Explore More