Pimpinan media harus berhenti main mata dengan pemerintah

Selasa, 18 Juni 2013 - 08:48 WIB
Pimpinan media harus...
Pimpinan media harus berhenti main mata dengan pemerintah
A A A
Sindonews.com - Peristiwa brutal aparat Kepolisian terhadap dua wartawan di Jambi dan Maluku Utara yang sedang melakukan peliputan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Senin 17 Juni 2013 menuai kecaman.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi menilai, tindakan represif aparat Kepolisian terhadap wartawan yang tengah menunaikan tugas peliputannya akan terus terjadi di masa mendatang, jika pimpinan redaksi (Pemred) tetap
'bermain mata' dengan pemerintah.

"Hal ini akan terus terjadi sepanjang para pimpinan medianya tetap main mata dengan kekuasaan," ujar mantan Juru Bicara Presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini kepada Sindonews, Selasa (18/6/2013).

Karena itu, kta dia, para Pemred harus menjaga jarak dengan pemerintah. Selain, itu media maupun Pemred harus bisa bebas dari kepentingan penguasa.

"Kalau para pimpinan medianya bisa mengambil jarak dengan kekuasaan, pemerintah akan segan kepada medianya. Sehingga penguasa juga akan berpikir ulang untuk bersikap keras terhadap wartawan," katanya.

Seperti diketahui, dua wartawan tertembak di dua lokasi berbeda saat melakukan peliputan unjuk rasa tantang penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Seorang wartawan di Jambi, dan seorang wartawan lain di Ternate, Maluku Utara.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7466 seconds (0.1#10.140)