2 saksi pengadaan pesawat latih jalani pemeriksaan di Kejagung

Senin, 17 Juni 2013 - 10:42 WIB
2 saksi pengadaan pesawat latih jalani pemeriksaan di Kejagung
2 saksi pengadaan pesawat latih jalani pemeriksaan di Kejagung
A A A
Sindonews.com - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Setia Untung Arimuladi mengatakan, tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) akan memanggil dua orang saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan pesawat latih sayap tetap (fixed wing) dan Link Simulator pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Mereka adalah Ahmad Hariri, anggota tim teknis pengadaan pesawat latih sayap tetap (fixed wing) dan Link Simulator, dan Sugiyanto yang bertugas sebagai bendahara materil pengadaan pesawat latih sayap tetap (fixed wing) dan Link Simulator.

"Keduanya sudah diagendakan untuk diperiksa sebagai saksi hari ini, kita lihat perkembangannya nanti. Khusus untuk STPI, pemeriksaan saksi masih dilakukan di STPI Curug," kata Untung dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Sebelumnya, Direktur Penyidikan (Dirdik) Kejaksaan Agung (Kejagung), Adi Toegarisman juga mengaku masih belum menemukan keterlibatan Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 18 unit pesawat latih sayap tetap yang telah merugikan negara sebesar Rp138,8 miliar.

"Sampai sekarang fakta itu masih belum ada kesana," kata Adi, Rabu 5 Juni 2013 lalu.

Untuk diketahui, setelah ditetapkan tiga orang tersangka yakni, Dirut PT Pacific Putra Metropolitan (PT PPM) Bayu Widjokongko, Pegawai STPI, I.G.K. Rai Darmaja dan Kabag Administrasi Umum selaku Pembuat Komitmen Arman Aryuhayat, kini Kejagung akan melakukan penyidikan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kasus pengadaan 18 unit pesawat latih sayap tetap (fixed wing) dan link simulator dua unit.

Dalam kasus ini Kejagung telah menyita 12 pesawat latih jenis Fix Wing yang mengunakan anggaran tahun 2010-2012. Sampai saat ini, pesawat latih tersebut kini masih dititipkan di sekolah STPI.

Pesawat latih tersebut masih digunakan untuk mengajar para siswa STPI. Meski pembayaran sudah lunas, namun 12 pesawat belum kunjung datang dan belum dapat terbang lantaran meski dirakit lebih dulu.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8871 seconds (0.1#10.140)