PKS bantah partainya terbelah sikapi BBM
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini membantah, jika partainya terpecah akibat posisi mereka di koalisi maupun dalam menyikapi wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Kalau ada perbedaan pendapatkan tidak bisa ditafsirkan perpecahan. Kalau dinamakan perpecahan, berarti bukan demokrasi namanya," kata Jazuli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2013).
Dikatakan dia, dalam menyikapi dua masalah tersebut, partainya sudah memiliki mekanisme untuk mengambil keputusan. Karenanya, wajar menurutnya jika masih ada perbedaan pendapat.
"Kalau ada perbedaan-perbedaan, terlalu dini kalau dinilai perpecahan. Dalam buat keputusan itu pasti ada mekanisme, itulah maknanya pembahasan," tegasnya.
Lebih lanjut Jazuli mengatakan, jika mau ada perpecahan seharusnya hal itu bisa terjadi pada saat pemilihan Presiden PKS beberapa waktu lalu, yang akhirnya terpilih Anis Matta itu. "Saya yakin tidak akan ada perpecahan di PKS. Kalau mau ada perpecahan itu saat pergantian pemimpin. Itu kalau mau berpecah ya disitu yang paling strategis," katanya
Atas persoalan ini, anggota Komisi II DPR RI ini tak khawatir akan mengganggu elektabilitas partai berbasis massa Islam itu. "Enggaklah, masih wajar. Insya Allah PKS akan tetap solid sesuai idealisme pemahaman dan jiwa yang dipahami," tuntasnya.
"Kalau ada perbedaan pendapatkan tidak bisa ditafsirkan perpecahan. Kalau dinamakan perpecahan, berarti bukan demokrasi namanya," kata Jazuli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2013).
Dikatakan dia, dalam menyikapi dua masalah tersebut, partainya sudah memiliki mekanisme untuk mengambil keputusan. Karenanya, wajar menurutnya jika masih ada perbedaan pendapat.
"Kalau ada perbedaan-perbedaan, terlalu dini kalau dinilai perpecahan. Dalam buat keputusan itu pasti ada mekanisme, itulah maknanya pembahasan," tegasnya.
Lebih lanjut Jazuli mengatakan, jika mau ada perpecahan seharusnya hal itu bisa terjadi pada saat pemilihan Presiden PKS beberapa waktu lalu, yang akhirnya terpilih Anis Matta itu. "Saya yakin tidak akan ada perpecahan di PKS. Kalau mau ada perpecahan itu saat pergantian pemimpin. Itu kalau mau berpecah ya disitu yang paling strategis," katanya
Atas persoalan ini, anggota Komisi II DPR RI ini tak khawatir akan mengganggu elektabilitas partai berbasis massa Islam itu. "Enggaklah, masih wajar. Insya Allah PKS akan tetap solid sesuai idealisme pemahaman dan jiwa yang dipahami," tuntasnya.
(maf)