APJATI dukung Mahfud nyapres
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) menyatakan dukungan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, untuk maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 mendatang.
Pernyataan dukungan itu diungkapkan langsung Ketua Umum DPP APJATI, Ayub Basalamah, disela-sela acara silaturahmi dengan Mahfud MD dikantor Apjati Jakarta Pusat.
"Kami sangat mendukung Bapak (Mahfud MD) maju dalam Pilpre nanti," ujar Ayub, didampingi Sekjend APJATI, Idris Zaini, Sabtu (20/4/2013).
Asosiasi yang membawahi sekitar 600 perusahaan jasa tenaga kerja se-Indonesia itu berharapkan agar persoalan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja Indonesia di luar negeri bisa dikelola dengan lebih baik di masa depan.
"Kami harapkan, Insya Allah bila Pak Mahfud nanti menjadi Presiden, persoalan tenaga kerja dan khususnya problem TKI bisa ditata secara lebih tegas, dengan penegakan hukum dan diplomasi ke berbagai negara tempat TKI bekerja dengan cara yang lebih bagus," ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, para pimpinan perusahaan tersebut juga mengungkapkan berbagai masalah yang dialaminya selama ini. Seperti kualitas tenaga kerja, perlindungan atas tenaga kerja Indonesia di luar negeri, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap persoalan tenaga kerja dan TKI.
"Pada kesempatan ini pula, kami mendaulat Pak Mahfud sebagai menjadi Bapak Angkat TKI dan APJATI," pungkas Ayub.
Pernyataan dukungan itu diungkapkan langsung Ketua Umum DPP APJATI, Ayub Basalamah, disela-sela acara silaturahmi dengan Mahfud MD dikantor Apjati Jakarta Pusat.
"Kami sangat mendukung Bapak (Mahfud MD) maju dalam Pilpre nanti," ujar Ayub, didampingi Sekjend APJATI, Idris Zaini, Sabtu (20/4/2013).
Asosiasi yang membawahi sekitar 600 perusahaan jasa tenaga kerja se-Indonesia itu berharapkan agar persoalan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja Indonesia di luar negeri bisa dikelola dengan lebih baik di masa depan.
"Kami harapkan, Insya Allah bila Pak Mahfud nanti menjadi Presiden, persoalan tenaga kerja dan khususnya problem TKI bisa ditata secara lebih tegas, dengan penegakan hukum dan diplomasi ke berbagai negara tempat TKI bekerja dengan cara yang lebih bagus," ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, para pimpinan perusahaan tersebut juga mengungkapkan berbagai masalah yang dialaminya selama ini. Seperti kualitas tenaga kerja, perlindungan atas tenaga kerja Indonesia di luar negeri, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap persoalan tenaga kerja dan TKI.
"Pada kesempatan ini pula, kami mendaulat Pak Mahfud sebagai menjadi Bapak Angkat TKI dan APJATI," pungkas Ayub.
(ysw)