Profiling penyedia surat suara pemilu hingga akhir 2013
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memberikan batasan waktu untuk profiling penyedia surat suara hingga akhir 2013. Proses yang dilakukan adalah mencari penyedia yang kompeten untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Sekretaris Jendral (Sekjen) KPU Arif Rahman Hakim mengatakan hal tersebut. Menurutnya, dengan memberikan batasan waktu hingga akhir tahun, maka pihaknya bisa mencari penyedia surat suara sesuai harapan termasuk dengan menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
KPU sedang melakukan profiling perusahan yang berkompeten sebagai penyedia kertas suara untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014, dengan menggandeng LKPP.
Dia juga menerangkan, dari anggaran Rp5 triliun yang disediakan untuk penyelenggaraan pemilu mulai tahun 2013 hingga 2014 pembelanjaan terbesar adalah pengadaan surat suara.
"Kita akan melakukan survei kira-kira penyedia-penyedia yang punya pengalaman. Kapasitas produksi terbanyak (untuk kertas suara), makanya kita profiling dulu pada 2013 ini," kata Arif di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
Dia mengatakan, pihaknya sudah memulai untuk melakukan identifikasi kebutuhan jumlah, volume waktu kebutuhan hingga teknis penyediaan.
Sebelumnya, Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan, angka Rp5 triliun untuk pengadaan barang itu tergolong besar untuk pesta demokrasi itu. "Volume pengadaan logistik kebutuhan Pemilu Tahun 2014 tergolong cukup besar yaitu lebih dari Rp5 triliun," kata Husni di tempat yang sama.
Sekretaris Jendral (Sekjen) KPU Arif Rahman Hakim mengatakan hal tersebut. Menurutnya, dengan memberikan batasan waktu hingga akhir tahun, maka pihaknya bisa mencari penyedia surat suara sesuai harapan termasuk dengan menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
KPU sedang melakukan profiling perusahan yang berkompeten sebagai penyedia kertas suara untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014, dengan menggandeng LKPP.
Dia juga menerangkan, dari anggaran Rp5 triliun yang disediakan untuk penyelenggaraan pemilu mulai tahun 2013 hingga 2014 pembelanjaan terbesar adalah pengadaan surat suara.
"Kita akan melakukan survei kira-kira penyedia-penyedia yang punya pengalaman. Kapasitas produksi terbanyak (untuk kertas suara), makanya kita profiling dulu pada 2013 ini," kata Arif di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
Dia mengatakan, pihaknya sudah memulai untuk melakukan identifikasi kebutuhan jumlah, volume waktu kebutuhan hingga teknis penyediaan.
Sebelumnya, Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan, angka Rp5 triliun untuk pengadaan barang itu tergolong besar untuk pesta demokrasi itu. "Volume pengadaan logistik kebutuhan Pemilu Tahun 2014 tergolong cukup besar yaitu lebih dari Rp5 triliun," kata Husni di tempat yang sama.
(mhd)