15 tahun reformasi, seluruh bidang pemerintahan rapor merah
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksanaan agenda reformasi di Indonesia selama 15 tahun terakhir dinilai tidak ada kemajuan di berbagai bidangnya.
Dari lima bidang pemerintahan yang ada seperti ekonomi, politik, sosial, hukum, dan keamanan, secara keseluruhan tidak mengalami perkembangan signifikan atau datar.
"Seluruh bidang dalam reformasi mendapat rapor merah karena kepuasaan di bawah 50 persen," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia Ardian Sopa, saat merilis hasil surveinya, di kantor LSI, Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Ardian memaparakan, di bidang politik sebanyak 49,9 persen menyatakan kemajuan selama reformasi 15 tahun terakhir. Namun ternyata sebanyak 31,9 persen mengatakan justru tidak ada kemajuan.
Di bidang ekonomi, mayoritas publik menyatakan justru tidak ada kemajuan selama reformasi. Sebanyak 63,3 persen publik menyatakan tidak ada kemajuan. Hanya 24,4 persen menyatakan ada kemajuan di bidang ekonomi.
"Banyak publik menyatakan tidak ada kemajuan di bidang ekonomi dikarenakan masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan mahalnya bahan kebutuhan pokok," ungkapnya.
Di bidang hukum, 49,8 persen menyatakan tidak ada kemajuan dan hanya 32,4 persen yang mengatakan ada kemajuan.
"Berbagai kasus korupsi yang melibatkan politisan dan bahkan aparat hukum menjadi indikator penilaian publik," bebernya.
Sementara itu di bidang keamanan, lanjut Ardian, tidak ada kemajuan sebesar 42,9 persen. “Hal ini disebakan oleh berbagai kasus seperti terorisme, pelecehan seksual, geng motor, tawuran dan lain lain,“ pungkasnya.
Dari lima bidang pemerintahan yang ada seperti ekonomi, politik, sosial, hukum, dan keamanan, secara keseluruhan tidak mengalami perkembangan signifikan atau datar.
"Seluruh bidang dalam reformasi mendapat rapor merah karena kepuasaan di bawah 50 persen," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia Ardian Sopa, saat merilis hasil surveinya, di kantor LSI, Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Ardian memaparakan, di bidang politik sebanyak 49,9 persen menyatakan kemajuan selama reformasi 15 tahun terakhir. Namun ternyata sebanyak 31,9 persen mengatakan justru tidak ada kemajuan.
Di bidang ekonomi, mayoritas publik menyatakan justru tidak ada kemajuan selama reformasi. Sebanyak 63,3 persen publik menyatakan tidak ada kemajuan. Hanya 24,4 persen menyatakan ada kemajuan di bidang ekonomi.
"Banyak publik menyatakan tidak ada kemajuan di bidang ekonomi dikarenakan masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan mahalnya bahan kebutuhan pokok," ungkapnya.
Di bidang hukum, 49,8 persen menyatakan tidak ada kemajuan dan hanya 32,4 persen yang mengatakan ada kemajuan.
"Berbagai kasus korupsi yang melibatkan politisan dan bahkan aparat hukum menjadi indikator penilaian publik," bebernya.
Sementara itu di bidang keamanan, lanjut Ardian, tidak ada kemajuan sebesar 42,9 persen. “Hal ini disebakan oleh berbagai kasus seperti terorisme, pelecehan seksual, geng motor, tawuran dan lain lain,“ pungkasnya.
(lal)