PKS cari perhatian
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui jika ada wacana untuk keluar dari koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.
Menurut Pengamat Politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto, wacana itu sengaja dilontarkan agar PKS mendapat perhatian dari mitra koalisinya.
"Ancaman keluar dari koalisi sudah seringkali diucapkan PKS, semuanya hanya sebagai bagian agar kepentingan PKS diperhatikan koalisi. Sekarang ini mereka kembali mengancam akan keluar dari koalisi," kata Toto saat dihubungi, Jumat (24/5/2013).
"Tujuannya tentu untuk mengingatkan partai penguasa bahwa mereka adalah anggota koalisi," sambungnya.
Toto melanjutkan, PKS juga ingin agar Partai Demokrat sebagai pengusung koalisi untuk tidak membuat keruh situasi dengan memanfaatkan kasus dugaan suap dan pencucian uang kuota impor daging sapi, yang dalam perkembangannya membuat beberapa petinggi partai berbasis Islam itu mondar-mandir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mereka berharap Partai Demokrat dan teman-temannya di koalisi tidak memancing di air keruh, tidak memanfaatkan kondisi PKS yang sedang terpuruk akibat kasus korupsi daging impor," tuntasnya.
Menurut Pengamat Politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto, wacana itu sengaja dilontarkan agar PKS mendapat perhatian dari mitra koalisinya.
"Ancaman keluar dari koalisi sudah seringkali diucapkan PKS, semuanya hanya sebagai bagian agar kepentingan PKS diperhatikan koalisi. Sekarang ini mereka kembali mengancam akan keluar dari koalisi," kata Toto saat dihubungi, Jumat (24/5/2013).
"Tujuannya tentu untuk mengingatkan partai penguasa bahwa mereka adalah anggota koalisi," sambungnya.
Toto melanjutkan, PKS juga ingin agar Partai Demokrat sebagai pengusung koalisi untuk tidak membuat keruh situasi dengan memanfaatkan kasus dugaan suap dan pencucian uang kuota impor daging sapi, yang dalam perkembangannya membuat beberapa petinggi partai berbasis Islam itu mondar-mandir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mereka berharap Partai Demokrat dan teman-temannya di koalisi tidak memancing di air keruh, tidak memanfaatkan kondisi PKS yang sedang terpuruk akibat kasus korupsi daging impor," tuntasnya.
(lal)