Nasir: Mungkin Misbakhun kecewa pada PKS
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mengatakan kabar pindahnya Misbhakun tidak perlu dipermasalahkan. Menurutnya, latar belakang kepindahan tersebut ke Partai Golkar mungkin karena kecewa terhadap PKS.
"Tentu PKS tidak bisa membatasi dan menghalangi Misbakhun. Bisa jadi Misbakun kecewa karena statusnya itu cacat di MA sampai sekarang. Mungkin dia kecewa, saya tidak tahu," ujar Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Kalau benar Misbakhun pindah, kata Nasir, bagian dari pilihan politik yang tidak perlu dihalang-halangi. PKS menyerahkan sepenuhnya kepada Misbakhun partai politik yang menjadi pelabuhannya berikutnya.
"Mungkin lebih nyaman dan teduh di bawah rindang pohon beringin Golkar," kata dia.
Anggota Komisi VIII DPR ini menambahkan, partainya melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap inisiator hak angket Century tersebut sudah sesuai dengan Undang-undang MD3. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan PKS terhadap kadernya, Arifinto yang kedapatan membuka situs porno di tengah sidang paripurna pada 2011 lalu.
"Jadi menurut saya kalau dia kecewa ya saya tidak tahu. Tapi PKS sudah melakukan sesuai dengan prosedur dalam mem-PAW bukan karena tidak suka atau ingin menyingkirkan," pungkasnya.
"Tentu PKS tidak bisa membatasi dan menghalangi Misbakhun. Bisa jadi Misbakun kecewa karena statusnya itu cacat di MA sampai sekarang. Mungkin dia kecewa, saya tidak tahu," ujar Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Kalau benar Misbakhun pindah, kata Nasir, bagian dari pilihan politik yang tidak perlu dihalang-halangi. PKS menyerahkan sepenuhnya kepada Misbakhun partai politik yang menjadi pelabuhannya berikutnya.
"Mungkin lebih nyaman dan teduh di bawah rindang pohon beringin Golkar," kata dia.
Anggota Komisi VIII DPR ini menambahkan, partainya melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap inisiator hak angket Century tersebut sudah sesuai dengan Undang-undang MD3. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan PKS terhadap kadernya, Arifinto yang kedapatan membuka situs porno di tengah sidang paripurna pada 2011 lalu.
"Jadi menurut saya kalau dia kecewa ya saya tidak tahu. Tapi PKS sudah melakukan sesuai dengan prosedur dalam mem-PAW bukan karena tidak suka atau ingin menyingkirkan," pungkasnya.
(kri)