Ungkap kasus Century, Anas & Timwas berpotensi dihadang
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi menilai setitik harapan yang muncul dalam penyelesaian kasus Century setelah pertemuan Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan mendapat hadangan.
Apalagi, pengungkapan aktor-aktor di balik kasus yang merugikan negara 6,7 triliun ini sampai mengusik orang-orang yang berada di lingkaran penguasa.
"Ini yang akan benar-benar dihitung serius oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan lingkaran elit politiknya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (5/2/2013).
Dengan kata lain, lanjut Muradi, kasus Century akan tersandera lagi oleh kepentingan politik yang lebih besar. Baik dalam penyelesaian periode kepemimpinan Presiden SBY atau menjaga stabilitas politik menuju 2014.
"Di titik tersebut ada dua kepentingan politis yang berbeda. Saya pikir Anas akan memanfaatkan situasi tersebut untuk tetap memiliki posisi tawar di mata SBY. Itu cukup baik dilakukan oleh Anas saat SBY secara eksplisit mengharapkan Anas tidak bersalah," jelasnya.
Ia memprediksi, kasus Century akan semakin terbuka setelah pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2014. Namun, dengan syarat yang memenangkan pemilu dan pilpres adalah partai dan presiden yang memiliki komitmen dan tidak terkait dengan rezim sebelumnya.
"Siapa pun nanti menang juga tidak termakan rayuan negoisasi elit politik yang pro rezim lama," ucapnya.
Menurut Muradi, kasus Century akan dijadikan ajang untuk menyerang kelompok politik tertentu. Karena itu, Anas dianggap menjadi sosok yang penting karena memegang beberapa data kunci kasus Century.
"Sebagaimana kita tahu Anas bukan politisi kemarin sore. Artinya dia akan membagi data dengan sangat bertahap. Untuk tetap memosisikan dirinya 'berharga' di tengah elit politik yang tengah menunggu di tikungan untuk memanfaatkan momentum," ujarnya.
Apalagi, pengungkapan aktor-aktor di balik kasus yang merugikan negara 6,7 triliun ini sampai mengusik orang-orang yang berada di lingkaran penguasa.
"Ini yang akan benar-benar dihitung serius oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan lingkaran elit politiknya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (5/2/2013).
Dengan kata lain, lanjut Muradi, kasus Century akan tersandera lagi oleh kepentingan politik yang lebih besar. Baik dalam penyelesaian periode kepemimpinan Presiden SBY atau menjaga stabilitas politik menuju 2014.
"Di titik tersebut ada dua kepentingan politis yang berbeda. Saya pikir Anas akan memanfaatkan situasi tersebut untuk tetap memiliki posisi tawar di mata SBY. Itu cukup baik dilakukan oleh Anas saat SBY secara eksplisit mengharapkan Anas tidak bersalah," jelasnya.
Ia memprediksi, kasus Century akan semakin terbuka setelah pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2014. Namun, dengan syarat yang memenangkan pemilu dan pilpres adalah partai dan presiden yang memiliki komitmen dan tidak terkait dengan rezim sebelumnya.
"Siapa pun nanti menang juga tidak termakan rayuan negoisasi elit politik yang pro rezim lama," ucapnya.
Menurut Muradi, kasus Century akan dijadikan ajang untuk menyerang kelompok politik tertentu. Karena itu, Anas dianggap menjadi sosok yang penting karena memegang beberapa data kunci kasus Century.
"Sebagaimana kita tahu Anas bukan politisi kemarin sore. Artinya dia akan membagi data dengan sangat bertahap. Untuk tetap memosisikan dirinya 'berharga' di tengah elit politik yang tengah menunggu di tikungan untuk memanfaatkan momentum," ujarnya.
(kri)