Anas: Ini pertemuan sahabat & senior
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengelak, jika pertemuan beberapa tokoh politik dan tokoh nasional ke rumahnya disebut sebagai peningkatan politik nasional. Pasalnya, hal itu merupakan bentuk dukungan dari sahabat dan seniornya.
"Kalau politiknya saya belum tahu, karena ini peristiwa silaturahim. Peristiwa berkumpulnya simpati dan doa saya enggak tahu ini peristiwa politik atau bukan, yang saya tahu ini kumpulnya sahabat dan simpati atas nama doa," jelas Anas kepada wartawan di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2013).
Selama ini, kata dia, apa yang sudah dilakukan oleh para tokoh yang berkunjung ke rumahnya dinilai sebagai bentuk silaturahmi saja. Bukan untuk melawan atau menyatukan kekuatan.
"Saya belum tahu yang itu. Yang ada adalah senior-senior, sahabat datang silaturahim di sini (rumah). Ngobrol, berikan simpati, dukungan moral, itu yang ada," ucap Anas.
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, dirinya akan mempelajari terlebih dahulu, jika dirinya dituding sebagai salah satu sebab yang membuat politik nasional meningkat.
"Saya syukuri banyak teman dan sahabat yang tidak tertutup semangat persahabatan dan simpatinya dalam situasi musibah seperti ini," ujarnya.
Ketika disinggung, apakah dirinya sudah melakukan komunikasi terhadap SBY pasca penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Hambalang. "Komunikasi batin pastilah," katanya.
Sebelumnya, SBY mengatakan, perkembangan situasi politik nasional meningkat setelah penetapan tersangka Anas. Ini dikatakannya sebelum berangkat melakukan kunjungan ke Jerman dan Hungaria.
"Saudara mengetahui bahwa yang memicu ini adalah dengan ditetapkannya saudara Anas Urbaningrum mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang pernah berjuang bersama-sama saya di Partai Demokrat, menjadi tersangka oleh KPK," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Kalau politiknya saya belum tahu, karena ini peristiwa silaturahim. Peristiwa berkumpulnya simpati dan doa saya enggak tahu ini peristiwa politik atau bukan, yang saya tahu ini kumpulnya sahabat dan simpati atas nama doa," jelas Anas kepada wartawan di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2013).
Selama ini, kata dia, apa yang sudah dilakukan oleh para tokoh yang berkunjung ke rumahnya dinilai sebagai bentuk silaturahmi saja. Bukan untuk melawan atau menyatukan kekuatan.
"Saya belum tahu yang itu. Yang ada adalah senior-senior, sahabat datang silaturahim di sini (rumah). Ngobrol, berikan simpati, dukungan moral, itu yang ada," ucap Anas.
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, dirinya akan mempelajari terlebih dahulu, jika dirinya dituding sebagai salah satu sebab yang membuat politik nasional meningkat.
"Saya syukuri banyak teman dan sahabat yang tidak tertutup semangat persahabatan dan simpatinya dalam situasi musibah seperti ini," ujarnya.
Ketika disinggung, apakah dirinya sudah melakukan komunikasi terhadap SBY pasca penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Hambalang. "Komunikasi batin pastilah," katanya.
Sebelumnya, SBY mengatakan, perkembangan situasi politik nasional meningkat setelah penetapan tersangka Anas. Ini dikatakannya sebelum berangkat melakukan kunjungan ke Jerman dan Hungaria.
"Saudara mengetahui bahwa yang memicu ini adalah dengan ditetapkannya saudara Anas Urbaningrum mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang pernah berjuang bersama-sama saya di Partai Demokrat, menjadi tersangka oleh KPK," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
(mhd)