Ulil: SBY tak terkejut dengan buka-bukaannya Anas
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diyakini tidak akan terkejut, jika mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum buka-bukaan soal bailout Bank Century.
"Kalau Mas Anas dalam halaman politik soal Century, kalau novel tidak mengandung surprise. Tidak ada kejutan," kata Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, usai jumpa pers di warung daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2013).
Katanya, pihaknya sudah menduga hal tersebut. "Plot (alur) itu sudah kita duga sebetulnya," klaimnya.
Bahkan, dia menantang Anas bisa memberi kejutan seperti yang telah diucapkannya saat jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat pada Sabtu 23 Februari 2013 lalu.
"Kami justru meminta Mas Anas membuka halaman yang memberi kejutan. Kalau isinya Bank Century bukan mengejutkan. Kalau Century mau dibuka silakan," katanya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Anas Urbaningrum menegaskan, apa yang terjadi pada dirinya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bukanlah akhir dari segalanya. Namun, hal itu merupakan awal dari segalanya.
"Barangkali ada yang berpikir ini adalah akhir dari segalanya. Hari ini saya nyatakan, ini baru permulaan. Ini adalah awal sebuah langkah berat. Ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama untuk kebaikan," kata Anas dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Februari 2013 lalu.
Mengenakan jaket almamater Partai Demokrat, Anas tampak tenang menyampaikan pidatonya. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya tertata rapi. Bahasa yang dipergunakan halus namun tajam. Sesekali ia memberi penekanan dengan mengayunkan telunjuknya ke arah depan.
Anas menuturkan, dirinya akan tunduk pada proses hukum yang berlaku. Dalam kondisi apapun, ia berjanji akan tetap berkomitmen untuk memberikan hal yang berharga bagi masa depan politik di Indonesia.
"Ini bukan tutup buku. Ini pembukaan halaman pertama. Saya yakin halaman berikutnya akan makin bermakna bagi kepentingan kita bersama," katanya.
Dalam pidato pengunduran dirinya, Anas tak lupa mengucapkan rasa terimakasih. Anas mengatakan akan terus menjadi sahabat. Ia kembali menegaskan pernyataan bahwa banyak buku yang akan dibaca bersama.
"Buku-buku itu jangan dipahami dalam perspektif yang ngeres. Tapi dalam positif dan konstruktif, kemaslahatan, dan perbaikan yang lebih besar," ucapnya.
"Kalau Mas Anas dalam halaman politik soal Century, kalau novel tidak mengandung surprise. Tidak ada kejutan," kata Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, usai jumpa pers di warung daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2013).
Katanya, pihaknya sudah menduga hal tersebut. "Plot (alur) itu sudah kita duga sebetulnya," klaimnya.
Bahkan, dia menantang Anas bisa memberi kejutan seperti yang telah diucapkannya saat jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat pada Sabtu 23 Februari 2013 lalu.
"Kami justru meminta Mas Anas membuka halaman yang memberi kejutan. Kalau isinya Bank Century bukan mengejutkan. Kalau Century mau dibuka silakan," katanya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Anas Urbaningrum menegaskan, apa yang terjadi pada dirinya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bukanlah akhir dari segalanya. Namun, hal itu merupakan awal dari segalanya.
"Barangkali ada yang berpikir ini adalah akhir dari segalanya. Hari ini saya nyatakan, ini baru permulaan. Ini adalah awal sebuah langkah berat. Ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama untuk kebaikan," kata Anas dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Februari 2013 lalu.
Mengenakan jaket almamater Partai Demokrat, Anas tampak tenang menyampaikan pidatonya. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya tertata rapi. Bahasa yang dipergunakan halus namun tajam. Sesekali ia memberi penekanan dengan mengayunkan telunjuknya ke arah depan.
Anas menuturkan, dirinya akan tunduk pada proses hukum yang berlaku. Dalam kondisi apapun, ia berjanji akan tetap berkomitmen untuk memberikan hal yang berharga bagi masa depan politik di Indonesia.
"Ini bukan tutup buku. Ini pembukaan halaman pertama. Saya yakin halaman berikutnya akan makin bermakna bagi kepentingan kita bersama," katanya.
Dalam pidato pengunduran dirinya, Anas tak lupa mengucapkan rasa terimakasih. Anas mengatakan akan terus menjadi sahabat. Ia kembali menegaskan pernyataan bahwa banyak buku yang akan dibaca bersama.
"Buku-buku itu jangan dipahami dalam perspektif yang ngeres. Tapi dalam positif dan konstruktif, kemaslahatan, dan perbaikan yang lebih besar," ucapnya.
(mhd)